Hidayatullah.com–Ratusan mualaf Suku Tengger di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melaksanakan shalat Idul Adha, Rabu pagi (17/11). Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa Argosari, Martiam, mengatakan, jumlah mualaf Tengger di desa setempat sebanyak 298 orang karena tahun 2010 terdapat penambahan dua suku Tengger yang baru masuk Islam (mualaf). “Seluruh mualaf berbondong-bondong menuju musala dan masjid yang berada di Desa Argosari untuk menjalankan ibadah shalat Id,” tuturnya. Ia menjelaskan, jumlah tempat ibadah mualaf Tengger di Desa Argosari sebanyak dua masjid dan sembilan musala yang tersebar di empat dusun di desa setempat.”Tiga tahun terakhir ini, mualaf suku Tengger jumlahnya meningkat, terutama di Dusun Gedok. Sedangkan di tiga dusun lainnya mayoritas masih beragama Hindu,” kata Martiam yang masuk Islam tahun 2004. Di Desa Argosari, terdapat lima dusun yakni Dusun Pusung Dhuwur, Dusun Gedok, Dusun Puncak, Dusun Bakalan dan Dusun Argosari. “Mualaf Tengger terbanyak berada di Dusun Gedok, sedangkan empat dusun lainnya masih banyak warga Tengger yang beragama Hindu, namun mualaf Tenger hidup rukun berdampingan dengan suku Tengger yang beragama Hindu,” tuturnya menjelaskan. Ia mengemukakan, sebagian besar mualaf Tengger di Desa Argosari menerima bungkusan daging kurban dari berbagai lembaga dakwah Islam dari luar desa setempat. “Biasanya sejumlah lembaga dakwah Islam itu memberikan hewan kurban dari rumah ke rumah dengan melibatkan mualaf Tengger menjadi panitia pembagian hewan kurban,” tuturnya menjelaskan. Penyembelihan hewan kurban di Dusun Bakalan, lanjut dia, akan dilaksanakan pada Jumat (19/11) karena ada pihak donatur yang memberikan sumbangan hewan kurban yang datang ke dusun setempat. Kendati demikian, lanjut dia, beberapa mualaf Tengger yang hidupnya berkecukupan terkadang enggan menerima pemberian daging hewan kurban karena mereka merasa kehidupannya sudah cukup. “Warga Tengger tidak terbiasa menerima bantuan, bahkan mereka tidak mempersoalkan apakah menerima daging kurban atau tidak pada Idul Adha ini,” ujarnya. paparnya. Pihak panitia kurban, lanjut dia, biasanya juga membagikan hewan kurban kepada warga Tengger yang beragama Hindu, apabila seluruh mualaf Tengger yang berhak menerima sudah mendapat jatah daging hewan kurban.[ant/hidayatullah.com]