Hidayatullah.com-Ulama Libanon, Syeikh Ali Zainuddin menyatakan kekagumannya pada banga Indonesia yang mampu mengedepankan citra Muslim yang ramah, toleran dan sejalan dengan demokrasi sehingga menjadi modal utama umat Islam dalam mengangkat citra Islam di mata internasional.
Ia juga mengagumi peran Pancasila dalam mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam suku dan agama.
Pernyataan ini disampaikan Syeikh Zainuddin saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Libanon, Dimas Samodra Rum di Shouf, ebelah timur Ibu Kota Beirut, Senin.
Ketua Al-Irfan Foundation, salah satu Yayasan Sosial masyarakat Muslim Druz di Lebanon itu mengaku mendapat penjelasan tentang Pancasila dari beberapa ulama Libanon yang baru-baru ini berkunjung ke Indonesia, demikian siaran pers KBRI Libabon yang diterima ANTARA Kairo, Senin.
“Saya banyak mendapatkan pelajaran tentang Indonesia dari Syeikh Sami Abil Mona dan Syeikh Sami Abdul Khalik,” terang Sheikh Ali Zainuddin. Kedua ulama adalah utusan komunitas Druz yang berpartisipasi pada Dialog Lintas Agama II di Malang, Indonesia pada Februari 2011.
Syeikh Ali berharap Libanon — yang pernah dilanda perang saudara akibat konflik sektarian — meniru Indonesia dalam menjalankan kehidupan masyarakat dan pemerintahan yang bersatu.
Dimas mengatakan, dalam pertemuan tersebut juga disepakati rencana pengembangan kerja sama Indonesia dan masyarakat Druz.
“KBRI dan Syeikh Syeikh Zainuddin sepakat bahwa potensi masing-masing di bidang ekonomi dan perdagangan dapat dieksplorasi untuk pengembangan kerja sama nyata pada masa depan,” demikian Dimas Samodra Rum.
Masyarakat Druz bermukim di sepanjang dataran tinggi Shouf yang merupakan tanah pertanian subur. Sebagian besar petani anggur dan pohon zaitun.
Druz — dalam bahas Arab Durzi — adalah satu sekte Syiah yang muncul pada abad 11 Masehi di Iraq saat Pemerintahan Islam Syiah, Bani Fathimiyah.
Saat ini masyarakat Druz tersebar di beberapa wilayah termasuk Libanon, Suriah dan Israel.*