Hidayatullah.com–Sebuah studi mengisyaratkan bahwa 25% para orangtua yang memiliki anak balita di Inggris mengakui mereka menggunakan televisi sebagai seorang pengasuh.
Sekitar 70% dari seribu ibu dan ayah yang ditanyai dalam rangka tahun komunikasi mengatakan mereka tidak merasa bersalah membiarkan anak-anak mereka menonton TV.
Dan 42% di antara mereka berpendapat menonton TV adalah cara terbaik bagi anak-anak untuk belajar, simpul hasil studi itu.
Para ahli mengatakan orangtua perlu menonton televisi bersama anak-anak mereka jika ingin menggunakan itu sebagai kesempatan belajar yang baik.
Dengan cara ini mereka bisa membuka percakapan dan memperkenalkan kata-kata baru kepada anak mereka, kata hasil jajak pendapat tersebut.
Tentusaja yang dimaksudkan di sini anak-anak harus menonton program-program yang sesuai dengan umur mereka dan memang secara khusus dirancang untuk mereka.
‘Duduk diam’
Tetapi survei ini mengisyaratkan bahwa lebih dari setengah para orangtua yang memiliki anak berusia dua hingga enam tahun, mengizinkan anak mereka menonton program televisi seperti “EastEnders, The X Factor” dan “Coronation Street”.
Survei ini juga mengisyaratkan bahwa hampir delapan dari 10 anak menonton TV sendiri, tanpa ditemani orangtua, selama dua jam setiap hari.
Dan ketika para orangtua menonton bersama anak-anak mereka, hanya 15% dari mereka menggunakan itu untuk membuka percakapan. Seperlima dari mereka duduk diam bersama anak-anak mereka.
Riset yang sudah dipublikasi sebagai bagian dari tahun komunikasi dikenal sebagai Kampanye Halo.
Ahli terapi bicara dan bahasa serta jurubicara kampanye ini, Wendy Lee mengatakan survei ini menyoroti fakta bahwa para orangtua tidak menderita “rasa bersalah”.
‘Kesempatan fantastis’
Tetapi dia mengatakan ada peluang bagi orangtua untuk menggunakan informasi dan petunjuk.
“TV bisa digunakan sebagai satu kesempatan yang luar biasa untuk memperkenalkan karakter kesukaan anak-anak dan juga memperkenalkan kehidupan di luar kotak televisi.
“Ngobrol soal karakter-karakter, membuat cerita sendiri dan bahkan melakonkan peran karakter itu ketika melakukan petualangan bisa membantu para orangtua mengembangkan bahasa anak dan komunikasi anak,” tambah Wendy.
Kampanye itu mempublikasikan rencana berisi 10 butir langkah untuk mendorong para orangtua menggunakan TV sebagai kesempatan untuk berbicara dengan anak-anak usia pra-sekolah.
Para orangtua yang ikut dalam jajak pendapat ini ditanyai secara online oleh badan bernama One Poll bulan April lalu.*