Hidayatullah.com–Tidak biasanya setiap sudut Malam Jumat (27/10/2011) kota Mataram ramai oleh TNI, Polisi, Polisi Pamong Praja, lurah se Kota Mataram, bahkan Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram juga ikut turun ke berbagai sudut Kota Mataram.
Beberapa toko maupun rumah milik orang Katolik dan Kristen telah ditandai dengan cat pilok berbentuk silang dan sebagian dengan pita. Entah siapa yang melakukannya, tetapi hal itu semakin membuat resah orang Katolik dan Kristen. Anehnya, untuk rumah orang Hindu dan Budha, sama sekali tidak ditandai.
Lurah Punia Kota Mataram, Nanang Edward,SH saat memberikan keterangannya kepada hidayatullah.com mengatakan ada perintah mendadak dari Walikota.
“Ada perintah mendadak langsung dari Pak Walikota agar semua lurah di Kota Mataram ikut berjaga malam sampai pagi bersama TNI dan Polri, ada SMS ancaman yang telah meresahkan masyarakat”.
Khawatir kondusifitas NTB terganggu, Pemda Provinsi NTB dan Kota Mataram tidak mau kecolongan seperti peristiwa 171.
Selain itu menurutnya, mereka tak ingin umat Islam dijadikan sasaran fitnah lagi.
“Jangan-jangan ada kelompok lain yang melakukan ini,” ujar Lurah humoris ini.
Jumat sore (28/10/2011),aparat sudah terlihat sepi di beberapa sudut Kota Mataram. Setelah ancaman tersebut tidak terbukti.*/Amaq Nuna, Mataram
Foto: ilustrasi