Hidayatullah.com—Warga sekitar gerja GKI Yasmin, tepatnya di Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, mengaku kecewa dianggap telah menghalang-halangi orang beribadah warga Kristen.
Menurut beberapa warga, jemaat gereja diduga sengaja menciptakan opini seolah-olah warga melarang. Padahal, yang terjadi adalah manipulasi perizinan. Pernyataan ini disampaikan Abdul Halim yang bertempat 100 meter dekat bangunan gereja.
“Padahal kan syaratnya harus ada minimal 90 jemaat yang tinggal disini,” ujarnya kepada hidayatullah.com.
“Mereka sudah di ajak berkali-kali untuk bertemu untuk membuktikan secara hukum biar terbukti siapa yang bersalah, namun mereka tidak pernah mau,” ujar Iman warga lain.
Menurut warga, kasus ini sebenarnya pernah usai. Setelah warga membubarkan diri dan jemaat GKI Yasmin tidak lagi melanjutkan kebaktiannya di Jalan. Namun setelah itu berlanjut di salah satu rumah warga di jalan Cemara, Perumahan Yasmin.
Beberapa warga memiliki kesan, jemaat GKI Yasmin memancing opini ke media massa.
“Sepertinya GKI Yasmin hanya memancing warga Muslim di sini dan ingin membuat opini kepada media seolah-olah mereka dilarang ibadah,” ujar warga lain.
Seperti diketahui, kisruh jemaat GKI-Yasmin semakin meluas, sehingga memuncul pihak-pihak yang membela. Salah satunya adalah Lily Wahid, adik perempuan almarhum Gus Dur dan mantan anggota DPR dari PKB. Ahad lalu, ia datang ke lokasi acara kebaktian GKI Yasmin hari Ahad (25/12/2011).
Kepada wartawan, ia sempat mengatakan, negara tidak melindungi orang beribadah.
“Kita negara Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa, orang beribadah kok di halang-halangi? Itu yang saya tidak mengerti, mau jadi apa negeri ini? Polisi hanya jadi alat kapitalis,” tambahnya. Selanjutnya, ia juga meminta Kapolri menindak oknum-oknum yang melarang orang beribadah.
Namun menurut Abdul Halim, pernyataan seperti itu terlalu dibuat-buat.
“Jika mereka memang berani, ayo kita buka-bukaan data di saksikan oleh semua pihak, baik warga, pemkot, GKI dan media. Jangan membuat opini hingga dunia internasional seolah-olah umat Muslim itu tidak toleran dan anarkis,” tambahnya.*/s. falah