Hidayatullah.com – – Rencana pemerintah yang akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai mendapat penolakan di mana-mana. Seperti yang terjadi di Bandung, Rabu,(07/03/2012) puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GEMA Pembebasan) Jabar melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman gedung DPRD Jabar jalan Diponegoro Bandung.
Dalam orasinya mereka menolak dan mengecam langkah pemerintah yang akan menaikan harga BBM beberapa bulan kedepan.Menurut mereka tindakan tersebut selain akan menambah beban hidup rakyat juga dinilai sebagai bentuk pengkhianatan penguasa kepada rakyatnya.
Dalam kesempatan tersebut Ipang Fatin selaku juru bicara aksi mengatakan bahwa dari dua opsi yang akan pilih pemerintah yakni penghapusan subsidi dan menaikan harga BBM,keduanya tidak ada yang memihak pada rakyat.
“Pemerintah bohong,kalau benar bahwa demokrasi itu dari,oleh dan untuk rakyat,coba saat ini tanya rakyat mana yang setuju BBM dinaikan.Justru rakyat saat ini menolak dengan tegas,”ungkap Ipang.
Menurutnya kebijakan pemerintah yang akan menaikan harga BBM hanya akan menguntungkan pihak asing dalam hal ini operator migas yang masih dikuasai pihak asing.Dirinya beranggapan kebijakan tersebut merupakan awal dari sistem ekonomi liberal yang terbukti tidak mampu menyejahterakan rakyat.
“Tidak ada cara lain,selain sistem Islam yang harus dipakai pemerintah dalam mengelola sumber daya alam yang melimpah ini,”sambungnya.
GEMA Pembebasan sendiri akan terus mendesak pemerintah membatalkan rencana menaikan harga BBM serta akan melakukan edukasi kepada masyarakat bahwa rakyat mempunyai hak atas harga BBM yang murah.
Dalam aksi tersebut beberapa peserta tampak membentang poster yang berbunyi,”Ideologi Islam=Solusi Tuntas Problem Migas”, “Kenaikan Harga BBM=Bentuk Pengkhianatan Rezim Neolib” serta “ BBM Harta Milik Rakyat Untuk Kesejahteraan Rakyat”.*