Hidayatullah.com– Pegiat advokasi Rohingya di Indonesia, Heri Aryanto menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya sudah menyatakan sikap tegasnya kepada rezim Pemerintah Myanmar.
Hal ini, kata dia, mengingat tragedi kemanusiaan atas etnis Rohingya di Myanmar sudah menuai kecaman dan keprihatinan dari berbagai masyarakat internasional, termasuk Indonesia.
Lembaga Kemanusiaan di ASEAN Desak Myanmar Buka Akses Bantuan untuk Rohingya
Heri, sapaannya, mengatakan, kejahatan kemanusiaan terhadap Rohingya telah berlangsung lama.
“Rohingya telah diperlakukan tidak manusiawi selama berdekade-dekade lamanya, tetapi sengaja dibiarkan,” tegasnya melalui siaran pers yang diterima hidayatullah.com di Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Pemerintah Myanmar dan kelompok penduduk mayoritas setempat di bawah kendali Gerakan 969, kata Heri, dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan ini.
PIARA: Di Myanmar telah Terjadi Genosida atas Etnis Rohingya sejak Lama
Mereka, kata dia, membunuh anak-anak Rohingya yang tak berdosa secara keji, pun terhadap para perempuan dan laki-laki Rohingya. Rumah-rumah masyarakat etnis Rohingya dihancurkan dan tempat ibadah dimusnahkan.
“Ini bukan kejahatan biasa, ini kejahatan genosida yang sistematis. Namun kondisi ini sengaja dibiarkan untuk berbagai kepentingan,” ujar Advokat yang tergabung dalam SNH Advocacy Center ini.
Presiden Diminta Bersikap Tegas
Ia pun meminta Presiden Jokowi agar bersikap tegas mendukung langkah-langkah penyelesaian dan perlindungan terhadap etnis Rohingya, sebagaimana “sikap tegasnya” mendukung bangsa Palestina.
Begitu juga, diharapkan ada sikap tegas Presiden mengutuk kejahatan genosida di Myanmar seperti sikap tegasnya mengutuk kejahatan bom Perancis.
Hidayatullah Desak Pemerintah segera Ambil Langkah Diplomatik Selamatkan Muslimin Rohingya
Menurut Heri, sikap tegas Presiden terhadap Myanmar sangat ditunggu.
Jikalau rezim Myanmar tidak bergeming, kata dia, langkah terbaik adalah memulangkan Kedubes Myanmar agar kembali ke negaranya.
“Kalau Presiden Jokowi tidak didengar, usir Kedubes Myanmar dari Indonesia!” pungkasnya.*