Hidayatullah.com- Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Komite Indonesia Peduli Rohingya dan Suriah (KIPRAH) mengumumkan deklarasi solidaritas terhadap pengungsi Muslim Myanmar dan Suriah pada aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Jum’at (29/06/2012).
Dalam aksi yang digelar bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) tersebut, KIPRAH menyampaikan tiga seruan: Pertama, bagi masyarakat kemanusiaan dunia untuk bersama-sama mendorong kembalinya kemanusiaan di Myanmar dan Suriah.
“Agar jangan sampai memicu kesengsaraan banyak manusia yang terpaksa menjadi pengungsi,” tulis KIPRAH dalam siaran persnya yang diterima hidayatullah.com.
Kedua, bagi masyarakat kemanusiaan nasional (Indonesia), agar bersama-sama membantu mereka yang terpaksa mengungsi, baik di dalam negeri mereka sendiri maupun di negeri lain.
Seruan terakhir KIPRAH, pemerintah Myanmar dan Suriah dihimbau untuk menepikan perbedaan politik dan mengedepankan kemanusiaan.
“Karena tidak ada yang lebih berharga di dunia kecuali harkat, martabat dan nyawa manusia,” jelas KIPRAH.
Deklarasi tersebut sebagai respon atas tragedi kemanusiaan yang menimpa ratusan ribu Muslim etnis Rohingya oleh pemerintah Myanmar dan masyarakat Sunni oleh rezim pemerintah Suriah. KIPRAH bertekad untuk bahu membahu membantu pengungsi Rohingya dan Suriah dengan semua cara yang memungkinkan.*