Hidayatullah.com—Propinsi Jawa Timur akhirnya menjadi model pemulangan Wanita Tuna Susilo (WTS) dan penghapusan lokalisasi di Jatim. Selain itu, Jawa Timur akan mendapat bantuan dan akan segera dipakai menjadi model penanganan pengentasan WTS secara nasional.
Menurut rencana, 3-4 September lalu, Pemrov Jatim akan diundang pihak Kementerian Sosial untuk melakukan paparan. Di antara yang akan menghadiri adalah para pejabat dan bupati yang dianggap sukses melakukan penerapan pengentasan WTS.
“Termasuk bupati Tulungagung yang berhasil mengentas seluruh WTS di Ngujang dan Ngunut, “ ujar Kepala Biro Kesra Bawon Adhiyitoni kemarin, (06/09/2012).
Di antara yang akan dipaparkan adalah; motode pemulangan sehingga mereka bisa rela keluar dari belenggu maksiat, anggaran yang dikucurkan dari Pemrov/Pemkab untuk pembinaan plus modal usaha.
Seperti diketahui, di Jawa Timur, dari total 7.127 WTS yang terdata pada tahun 2010 sampai kemarin ada 833 orang berhasil dientas.Sebanyak 345orang telah dientas pada 2011 dan 488 orang selama Januari 2012 hingga kemarin.
Tahun ini kami menargetkan memulangkan 701 WTS, “ ujar Bawon.
Seperti diketahui, semenjak tahun 2011, pemerintah propinsi Jatim bersama MUI Jawa Timur telah bertekad menata kota bersih dari tindakan asusila dan pelacuran. Rencana ini disampaikan Ketua MUI Jawa Timur saat pembukaan membuat “Halaqah Menata Kota Bersih dari Asusila”, Sabtu (19/11/2011) di Hotel Elmi Surabaya.* [Baca: MUI dan Pemprop Jatim Bertekad Tata Kota Tanpa Prostitusi]