Hidayatullah.com–Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak negara-negara Muslim membangun sinergi dan menata langkah menuju kebangkitan Islam yang sudah dicanangkan secara internasional sejak beberapa dekade lampau.
“Umat Islam pernah menjadi kiblat peradaban dunia dan memberi kontribusi positif bagi sejarah kemanusiaan. Saat ini perlu mengambil langkah strategis dalam menyikapi perkembangan di berbagai sektor kehidupan untuk meneguhkan kembali status “khairu ummah” (umat terbaik) dalam sejarah kemanusiaan,” kata Menag.
Hal itu disampaikan Menag dalam sambutannya membuka Konferensi Internasional tentang Islam dalam Pembangunan Peradaban dan Perdamaian Dunia di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (23/4/2013). Konferensi digelar atas kerja sama Kementerian Agama dengan Kementerian Wakaf dan Urusan agama Kerajaan Yordania.
Pengakuan bahwa Islam dan umat Islam sebagai entitas dan komunitas yang terbaik tidak akan berarti apa-apa tanpa disertai dengan kerja keras dan reputasi kolektif umat Islam sendiri dalam semangat ukhuwah Islamiyah, tegas Menag.
“Kita perlu memberikan apresiasi kepada para pendahulu yang menunaikan tugas sejarahnya, dan pada saat yang sama kita harus mengikuti jejak mereka jika ingin meraih kejayaan di masa depan,” kata ia, dalam pemberitaan laman Kemenag.
Konferensi internasional ini, kata Menag, merupakan kesempatan menjalin kerja sama antar-negara-negara Islam guna membangun ketahanan masyarakat di bidang agama, ilmu pengetahuan, sosial, dan ekonomi.
Hadir pada acara tersebut Prof. Dr. Abdul Salam Al Abbadi, mantan Menteri Wakaf dan Urusan Islam Kerajaan Yordania, pimpinan perguruan tinggi dan organisasi Islam, delegasi dari peserta konferensi.
Pesan perdamaian
Menteri Agama berharap konferensi dapat menghadirkan pesan damai Islam sebagaimana tercermin dalam “Amman Message”. Ia menyampaikan, tiga topik dibahas pada konferensi tersebut, yaitu tentang perdamaian dunia, penguatan sumber daya manusia (SDM), dan pengembangan kesejahteraan umat melalui pengembangan pranata ekonomi Islam.
Pembangunan dan pengembangan SDM dan pranata ekonomi Islam merupakan pondasi dan soko guru dalam mewujudkan kesejahteraan umat. Pranata ekonomi Islam seperti wakat, zakat, shadaqah perlu terus dikembangkan, katanya.
Demikian halnya pembangunan kerja sama antarorganisasi Islam dan antarnegara harus terus didorong. Pengembangan SDM melalui pendidikan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh negara-negara Muslim dalam mengakselerasi terwujudnya kualitas sumat yang kompetitif dalam era globalisasi.
Untuk itulah, kata Suryadharma Ali, pada pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan program-program nyata dalam bentuk agenda kerja sama yang berkelanjutan. baik antara Indonesia-Yordania maupun antarnegara-negara Muslim.*