Hidayatullah.com–Direktur Lembaga Kajian Politik dan Syariat Islam (LKPSI), Fauzan al Anshary menilai proyek deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Bimas Islam Depag memasuki fase akar rumput untuk membasmi pemikiran ideologis Islam yakni perjuangan penerapan syariat di Indonesia.
“Saya pernah bertemu Dirjen Bimas Islam untuk menawarkn diklat hudud gratis di seluruh Indonesia tapi mereka menolak. Jelas mereka ingin mematikan keinginan umat Islam menjalankan ajaranya secara utuh,” cetusnya kepada hidayatullah.com, Kamis (15/11/2012).
Selain itu, menurut Fauzan, dirinya mengaku sempat menjadi korban beberapa takmir masjid yang diakuinya telah ditekan kalangan tertentu untuk membatalkan dai-dai atau khatib yang mengajak menerapkan syariat Islam.
“Saya pun sudah jadi korban sejumlah masjid yang takmirnya ditekan supaya mencoret nama-nama dai yang mendakwahkan syariat Islam atau jihad. Anda bisa membuktikan sendiri masjid-masjid yang saat ini alergi dengan syariat, apalagi istilah jihad,” sambungnya.
Menurut Fauzan, persoalan ini tidaklah sederhana, bahkan cukup menghawatirkan umat Islam.
Sebab ajaran dalam islam itu utuh dan tidak boleh dipilih seenaknya. Sebab jika ajaran-ajaran penting seperti perlunya penerapan syariat secara kaffah dan jihad dilarang, apa lagi sampai hilang di kalangan umat, bukan tidak mungkin suatu hari nasib Muslimin Indonesia seperti Rohingya.
“Nanti kalau semua sudah takut bicara syariat dan jihad, umat tinggal dibantai seperti tragedi Rohingya.”