Hidayatullah.com–Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (FSLDK) bekerja sama dengan Sahabat Al Aqsha mengadakan road-show penggalangan dana untuk pembangunan Taman Kanak-kanak (TK) Hafidz Qur’an (penghafal Qur’an, red) di Jalur Gaza.
Road-show ini dilaksanakan di kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta, Bogor, Bandung Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya dan Malang. Dalam road-show tersebut, hadir Syeikh Yacoub I.M Sulaiman, Ulama Palestina yang merupakan pemilik Yayasan As Salam sekaligus Penanggung Jawab proyek pmbangunan TK di Jalur Gaza.
Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu yang dikunjungi dalam road-show tersebut. Kunjungan yang berlangsung pada hari Jum’at (21/12/2012) dan akan diisi dengan talkshow ini disambut hangat oleh Pengurus LDK Al Hurriyyah IPB selaku Puskomnas FSLDK Indonesia.
Kunjungan Syeikh Yacoub ini merupakan kali pertama di IPB. Meskipun telah menempuh perjalanan jauh, tidak tergurat sedikitpun rasa lelah dari rona wajahnya. Bahkan ia selalu menebarkan senyuman setiap kali bertemu dengan jamaah masjid Al Hurriyyah IPB yang hendak menunaikan shalat jumat. Dalam shalat Jum’at kali ini terasa spesial karena Syeikh Yacoub akan menjadi Imam shalat Jum’at di Masjid Al Hurriyah, IPB.
Selepas menunaikan shalat Jum’at, IPB. Acara dilanjutkan dengan Talkshow. Talkshow dilakukan sebagai sarana untuk membuka pemikiran civitas IPB tentang kondisi Palestina terkini oleh Syeikh Yacoub.
“Palestina tidak akan pernah berhenti berjuang melawan zionis Israel karena Allah SWT karena telah memuliakan bangsa ini melalui jihad. Dalam agresinya, Israel telah membunuh anak-anak, wanita, orang tua, menebang pepohonan, menghancurkan bangunan penting, mulai dari rumah sosial, sumber air bersih, masjid dan tempat-tempat yang sangat penting bagi rakyat Palestina dengan membabi buta,” ungkap Syeikh Yacoub saat menceritakan kondisi Palestina.
Namun, ungkap Syeikh Yacoub, bagi para rakyat Palestina, Yahudi belum dan tidak akan pernah berhasil untuk menang karena selalu ada pertolongan Allah.
“Allah azza wa jalla telah menganugerahkan keberanian dan kesabaran yang tak terhingga kepada rakyat Palestina,hingga kami, penduduk Palestina tidak akan pernah meninggalkan negaranya sampai kemenangan ini kami akan raih. Sampai detik ini Yahudi belum dapat menggoyahkan Palestina. Masjid Al Aqsha pun telah menjadi penyambung kekuatan perjuangan kami,” katanya.
Syekh Yacoub juga mengungkapkan, Palestina mengharapkan umat Islam selalu bersatu melawan Yahudi dan berterimakasih kepada bangsa Indonesia atas dukungan doa dan materi yang telah diberikan selama ini.
“Peperangan Furqon pada tahun 2008 merupakan peperangan yang tidak akan pernah dilupakan, karena kafilah Indonesia menjadi kafilah yang pertama hadir ke Gaza untuk bergabung dalam barisan membantu bangsa Palestina. Perjuangan Palestina melawan Yahudi adalah peperangan yang dimenangkan atas kemuliaan yang Allah berikan,” ungkapya lagi.
Talkshow dilanjutkan dengan sesi tanya jawab shalat Ashar berjamaah di masjid Al Hurriyyah IPB. Peserta terlihat antusias dalam bertanya, dan takbir pun kerap membahana di ruangan masjid.
Mengenai TK di Gaza, Syeikh Yacoub memaparkan, Semua peralatan sekolah, seragam termasuk jemputan juga gratis. Saat ini sudah ada 160 siswa. Gurunya sudah ada 8 orang. Siswa yang belajar disini banyak yang merupakan anak-anak dari syuhada2 yang syahid di peperangan. Semoga masyarakat Indonesia yang sudah membantu bisa sama-sama dikumpulkan kembali di Jannah-Nya bersama Rasulullah.
Hal ini berdasarkan al-hadits, “Barangsiapa yang membantu orang-orang yang akan berjihad, maka ia akan mendapat pahala yang serupa dengan orang-orang yang ikut berjihad.” (al-hadist).
Selain itu tak lupa beliau ikut menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas dukungannya pada Palestina.
“Ribuan terimakasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memberikan bantuan selama ini kepada Rakyat Palestina,” katanya.
Seperti diketahui, Yayasan As-Salam bergerak dalam agenda sosial. Tugas-tugas yang dikerjakan oleh Yayasan Al-Aqsha, yaitu memperbaiki sarana-sarana yang dirusak Yahudi seperti saluran air, bantuan pengobatan bagi orang-orang yang terluka dalam peperangan, bekerjasama dengan yayasan sosial di Malaysia memberikan beasiswa bagi anak-anak yatim. Bantuan alat-alat sekolah untuk anak-anak.*