Hidayatullah.com–Rancangan Undang-Undang Keadilan dan Kesetaraan Gender (RUU KKG) yang hingga kini masih digodok oleh pemerintah masih tetap menyisakan kontroversi. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (M-HTI) tetap menolak sepenuhnya RUU ini.
“Sebagaimana sudah teman-teman ketahui bahwa Hizbut Tahrir dan Muslimah Hizbut Tahrir sudah menyampaikan pandangan menolak penuh RUU KKG,” tegas Iffah Ainur Rochmah Juru Bicara Muslimah HTI saat jumpa pers Konferensi Internasional Perempuan di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu siang (22/12/2012) lalu.
Iffah mengugkapkan dirinya bersama teman-teman Muslimah Hizbut Tahrir sudah menyampaikan kritik mulai dari asas hingga akar RUU KKG.
“Kita sampaikan kritik mulai dari asas yang melandasi RUU KKG hingga ke akarnya yang sangat liberal tidak melandaskan keyakinan mayoritas umat muslim Indonesia kemudian pada rincian-rincian pasal yang dirancang banyak sekali hal-hal yang akan membawa perempuan Indonesia, keluarga Indonesia pada pelanggaran terhadap syariat Islam. Kami ikuti proses ini dengan cara mengkonsolidasikan pemikiran kami kepada anggota parlemen kemudian juga kami sampaikan pada ormas-ormas Islam ttg pandangan ini,” jelasnya.
Kemudian mengenai sebagian ormas Islam yang menyetujui RUU ini, Iffah mengaku belum mendalami apa yang menjadi akibat apabila RUU ini disahkan.
Selain itu, ia juga mengungkapkan jika RUU ini sampai disahkan, ini berarti pemerintah tidak menunjukkan keberpihakannya pada rakyat dan ada agenda tersembunyi yang disembunyikan oleh pemerintah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kalau sampai goal menjadi undang-undang tentu akan kita akan sampaikan ke masyarakat bahwa ini adalah bukti pemerintah sama sekali tidak menunjukkan keberpihakannya pada rakyat karena hampir semua ormas dan rakyat menolak RUU ini tapi jika pemerintah tetap menggoal-kan (mensahkan) berarti ada hidden agenda (agenda tersembunyi, red.),” tegasnya.*