Hidayatullah.com– Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, KH Abdullah Gymnastiar, menyarankan Kementerian Agama agar mengevaluasi kebijakan dirilisnya daftar 200 muballigh versi Kemenag.
Dalam evaluasi tersebut, Aa Gym, sapaan akrabnya, menyarankan Kemenag agar melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta tokoh dari ormas-ormas Islam.
“Alangkah indahnya kebijakan ini dievaluasi dengan seksama dan dimusyawarahkan dengan MUI serta melibatkan para pimpinan ormas Islam, sehingga kelak dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan didukung oleh umat,” ujar Aa Gym dalam pernyataannya diunggah ke publik, Senin (21/05/2018).
Baca: Aa Gym Gundah Dimasukkan ‘200 Muballigh Rekomendasi Kemenag’
Berikut pernyataan lengkap Aa Gym ditulis ulang hidayatullah.com dari pernyataannya di akun Twitter resminya, @aagym:
“‘Tentang 200 Mubaligh’
Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarokaatuh
Mohon maaf bila penyampaian tulisan ini terlambat karena baru saja selesai pemakaman cucu, mohon doa dari jamaah semua.
Sehubungan adanya ‘Daftar 200 Muballigh’ dan ada nama Aa tercantum, seketika hati ini merasa sangat gundah.
Dari kriteria, sejujurnya pribadi ini masih sangat jauh dari selayaknya seorang ulama baik segi keilmuan maupun pengamalan. Apalagi melihat guru-guru dan sahabat-sahabat Aa yang tidak diragukan lagi keilmuan, kecintaan, dan dan perjuangan untuk negeri ini, belum ada dalam daftar.
Mengingat sesama Mukmin adalah bersaudara dan harus menjauhi prasangka buruk, (QS. Al-Hujurat 10-12), Aa percaya bahwa daftar ini dibuat untuk kemaslahatan bersama bangsa kita. Namun karena ternyata menimbulkan polemik, alangkah indahnya kebijakan ini dievaluasi dengan seksama dan dimusyawarahkan dengan MUI serta melibatkan para pimpinan ormas Islam, sehingga kelak dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan didukung oleh umat.
Baca: Menag Mohon Maaf kepada Muballigh yang Tak Nyaman Dirilis
Ini adalah ujian bagi kita bersama di bulan Ramadhan yg penuh berkah ini, untuk terus semangat menjalin ukhuwah, saling menasehati dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran.
Semoga Alloh menuntun kita semua, agar bisa memiliki hati dan sikap terbaik dalam menyelesaikan berbagai masalah ummat dan negeri ini, Aamiin.
Mohon maaf,
Abdullah Gymnastiar.”
PP Muhammadiyah: Rilis ‘200 Muballigh’ Sulit Dipisahkan dari Politik Keagamaan Penguasa
Sekadar informasi, Aa Gym baru saja ditinggalkan wafat cucu bungsunya, Gheziya Naura Khadija, anak kedua dari Maulana Yusuf dan Ghaitsa Zahira Shofa, pada Ahad, 20 Mei 2018 pukul 16.12 WIB.*