Hidayatullah.com–Pengumpulan zakat yang dilakukan Baitul Mal di Provinsi Aceh belum menyentuh sektor swasta dan kalangan profesional, kata Ketua Lembaga Pusat Studi Pendidikan, Penelitian Ekonomi, dan Keuangan Islam IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, Israk Ahmad Syah.
“Pengumpulan zakat oleh Baitul Mal di Aceh saat ini hanya dari golongan pegawai negeri sipil (PNS) belum menyentuh ke kalangan swasta dan profesional,” kata Israk Ahmad Syah di Banda Aceh, Sabtu (29/12/2012).
Ia menyatakan perlu pendekatan persuasif dalam memaksimalkan potensi zakat tersebut.
“Baitul Mal Aceh atau badan pengumpulan zakat harus melakukan pendekatan dan pengumpulan zakat dengan baik, terutama dengan pihak pemerintahan dan instansi swasta lainnya,” katanya dalam seminar zakat di Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry Darussalam.
Ia mengatakan, zakat yang terkumpul di Baitul Mal yang ada di 23 kabupaten/kota dan provinsi masih sangat minim dan perlu adanya kesadaran semua pihak memaksimalkan zakat tersebut.
“Kami berharap semua pihak yang ada di Aceh timbul kesadaran dari masing-masing individu untuk menyalurkan zakat melalui Baitul Mal,” katanya.
Dijelaskannya, zakat yang salurkan ke Baitul Mal tersebut akan didistribusikan lembaga tersebut ke masyarakat yang berhak menerima zakat tersebut.
“Mari kita bersama-sama untuk menyalurkan zakat karena masih banyak masyarakat membutuhkan,” katanya, dalam berita Antara.
Selain menghadirkan para akademisi, seminar zakat tersebut juga menghadirkan dari Baitul Mal, seperti Armiadi Musa, Shabri A Madjid dan Rizki Aulia.*