Hidayatullah.com–Sebagai salah satu upaya pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan pemikiran Islam, lembaga pemikiran Institute for the Study of Islamic and Civilizations (INSISTS), menggandeng Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk membuka program studi (prodi) pemikiran Islam.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman antara pihak INSISTS dengan UMS.
Dari INSISTS sendiri diwakili oleh Dr. Hamid Fahmy Zarkasy dan dari UMS diwakili Kaprodi (Ketua Program Studi) Dr. Mu’in Nudibillah Basri.
INSISTS sendiri, menurut Direktur INSISTS, Dr. Hamid Fahmy, sudah ada prodi Pemikiran Islam namun belum ada lembaga yang bisa memberikan gelar.
“INSISTS mempunyai prodi pemikiran Islam tapi kan tidak ada lembaga yang bisa dipakai untuk memberikan gelar. Nah gelar itu secara resmi diberikan oleh UMS. INSISTS sebagai tenaga pengajar yang akan memberikan materi-materi prodi pemikiran Islam,” jelas putra pendiri Pondok Pesantren Modern Gontor, KH Imam Zarkasy ini kepada hidayatullah.com di sela-sela acara “Tasyakuran 10 tahun INSISTS”, di Gedung pertemuan Al Irsyad, Karangpandan, Solo, Jawa Tengah, belum lama ini.
Selain itu, INSISTS juga mengupayakan beasiswa untuk master prodi pemikiran Islam khusus perempuan.
“Kita akan memberi 10 beasiswa pada akhwat (wanita), kalau bisa mau kita asramakan khusus sekaligus kita akan berdayakan untuk agar lebih produktif lagi untuk menulis, kalau bisa calon-calonnya yang mepunyai kemampuan dalam bidang tulis-menulis khususnya dalam bidang pemikiran, kemudian bisa menghasilkan karya-karya. Soal administrasi dan sebagainya diserahkan pada UMS,” jelas Hamid.
Tujuan diberikannya beasiswa ini, ungkap Hamid, agar mereka yang mempunya potensi bisa mengembangkan potensi untuk belajar pemikir Islam.
“Kita memberikan bantuan kepada mereka-mereka yang mempunyai potensi mengembangkan untuk belajar pemikiran Islam dari akhwat khususnya supaya tidak usah memikirkan lagi soal biaya studi. yang kedua kita ingin pemberdayaan SDM,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Dr. Mu’in, mereka yang berniat untuk mendaftar bisa menyiapkan karya tulis berupa makalah, hanya saja untuk pembayaran dan kapan pendaftaran kuliahnya sendiri masih belum ditentukan.
“Rencananya sih bulan Agustus tapi kemungkinan kita akan minta dipercepat (untuk membuka pendaftaran),” kata Dr. Mu’in kepada hidayatullah.com.*