Hidayatullah.com–Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (Pusham UII) Yogyakarta, Eko Riyadi, S.H., M.H menilai berita yang dimuat oleh media massa saat ini masih belum berpihak kepada Islam. Maka wajar bila berita tentang Islam tidak banyak memperoleh tempat di media-media tersebut.
“Ada kekuatan yang bermain di tubuh media sehingga konten-nya lebih berpihak kepada kepentingan yang diusung tersebut,” ungkapnya saat berlangsungnya Konferensi Masa Depan Pergerakan Islam, di Yogyakarta baru-baru ini.
Untuk itu Eko menegaskan tentang pentingnya gerakan Islam untuk memiliki media alternatif guna menyiarkan kepentingan dunia Islam. Apalagi peranan media diakui sangat vital dalam menyampaikan ideologi di era informasi saat ini.
Hal senada diungkapkan salah satu unsur pimpinan Pusham UII Yogyakarta, Eko Prasetyo. Menurutnya banyak korban ketidakadilan yang perlu mendapatkan advokasi melalui media agar mendapatkan dukungan dan perlindungan. Hal itu menjadi semakin penting ketika aparat pemerintah biasanya menggunakan isu-isu terorisme yang ditujukan kepada pergerakan atau aktifis Islam.
“Pusham UII Yogyakarta sejauh ini baru memiliki media komunikasi yang berbentuk majalah bulanan untuk mengupas para aktifis Islam yang menjadi korban penangkapan aparat pemerintah, namun terdapat keganjilan di dalam proses penangkapannya,” jelas Eko.
Eko menegaskan, terkait hal tersebut gerakan Islam penting pula mewaspadai munculnya Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia No. 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri. Sebab menurutnya Inpres yang baru dikeluarkan akhir Januari 2013 itu berpotensi merugikan Islam.*/Jidi, Jogjakarta