Hidayatullah.com- Berakhirnya gelaran “12th Islamic Book Fair 1434/2013” (IBF 2013) tak lepas dari apresiasi dan kritikan oleh berbagai pihak. Di antara yang dikritik adalah pelaksanaan pameran. Menyikapi ini, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta HE Afrizal Sinaro selaku panitia berjanji akan menggelar IBF yang lebih islami lagi.
“Jelas, jelas (IBF akan dibuat lebih Islami). Kita, saya dikritik. Katanya berkarakter Qur’ani, kok pamerannya tidak seperti itu? Saya dikritik. Saya jawab, terima kasih. Karena, kita ingin mengangkat tema, suatu tema yang benar (Islami. Red),” ujar Afrizal kepada hidayatullah.com usai jumpa pers Penutupan IBF 2013 di Ruang VVIP Istora Senayan, Jakarta, ahad (10/3/2013).
Dalam jumpa pers tersebut, Afrizal menyadari banyaknya kekurangan selama pelaksanaan IBF 2013. Terutama dalam pelayanan ibadah seperti fasilitas shalat bagi pengunjung.
“Yang datang tiap hari itu tidak kurang dari 40 ribu orang pengunjung. Dengan ukuran mushalah yang sangat terbatas itu sangat tidak mungkin,” ujarnya di depan para wartawan.
Selain persoalan ibadah, Afrizal juga mengaku mendapat kritikan soal kebersihan tempat acara. Menurutnya, kebersihan bukan wewenang penuh panitia IBF 2013.
“Kebersihan ini tanggung jawab (pengelola) Istora. Padahal Islam itu bersih, katanya kan. Tapi kita nggak bisa berbuat banyak, karena kita nyewa di sini,” tandasnya kepada Hidayatullah.com.
Afrizal menambahkan dalam jumpa pers tersebut, berbagai kekurangan selama pergelaran IBF 2013 tak lepas dari keterbatasan fasilitas di Istora Senayan.
“Untuk diketahui, sebenarnya Istora Senayan ini bukanlah tempat pameran. Ini adalah tempat olahraga,” dalihnya.
Disinggung soal tidak adanya batasan (hijab) antara pengunjung pria dan wanita, Afrizal tidak menanggapinya secara khusus.
“Tentu ini akan kami perhatikan untuk tahun-tahun ke depan,” tambahnya.*