Hidayatullah.com–-Seratusan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya, Jum’at (05/04/2013) melakukan aksi demo penolakan terhadap RUU Keormasan.
“RUU Ormas merupakan bukti nyata bahwa sistem demokrasi adalah ilusi yang membodohi rakyat. Faktanya, penetapan azas tunggal adalah bentuk kemunafikan sempurna terhadap teori demokrasi, hasil pengkhianatan para penguasa untuk melanggengkan rezimnya,” tegasnya Ipank Fatin Abdullah sebagai juru bicara yang disambut gema takbir peserta.
Dalam orasinya Ipank mengungkapkan bahwa pihaknya dengan tegas menolak RUU Ormas yang bisa berpotensi dijadikan alat oleh pemerintah untuk membungkam sikap kritis masyarakat.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Kantor DPRD dan Gubernur Jabar Jalan Diponegoro Kota Bandung ini para peserta membawa sejumlah poster dan spanduk berisi penolakan terhadap RUU Ormas. Di antaranya “RUU Ormas Membungkam Sikap Kritis Masyarakat, Bukti Kemunafikan Demokrasi’ dan ‘RUU Ormas Membangkitkan Trauma Masyarakat Terhadap Otoritarianisme Gaya Orde Baru’.
Dalam aksinya para pendemo tersebut juga menggelar aksi teatrikal,dengan menampilkan seorang pria yang memakai tulisan pemerintah mengikatkan tali terhadap tiga pria lainnya satu per satu di bagian leher. Hal itu dimaksudkan sebagai simbol pengekangan terhadap ormas, gerakan mahasiswa,juga sikap kritis rakyat kepada pemerintah. Nampak mulut tiga pria itu pun dilakban sebagai simbol untuk diam dan tidak banyak bicara.
Melalui dirinya, massa juga mengajak kepada elemen masyarakat untuk menolak dengan tegas RUU Ormas yang menurut rencana akan segera di sahkan DPR tersebut. Sebagai solusi pihaknya menyeru kepada umat Islam untuk bersama-sama berdoa agar arah perjalanan bangsa ini lurus dan dalam pertolongan Allah.*