Hidayatullah.com–Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia H Muhammad Jusuf Kalla berjanji akan membangun 10 ribu masjid yang dilengkapi dengan pos kesehatan.
Melalui pernyataan yang disampaikan kepada Antara melalui Diskominfo Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di Cibinong, Ahad, JK menyatakan bahwa program itu adalah upaya memakmurkan masjid lewat bidang kesehatan.
“Ada dua hal (yang bisa dilakukan-red) yaitu menjaga kesehatan dan mengobati,” katanya saat peluncuran program DMI di Masjid Al Amaliyah, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/04/2013).
JK menambahkan bahwa dua program lainnya yang digagas adalah pos kesehatan berbasis masjid.
Dalam program tersebut, kata dia, DMI bekerja sama dengan PT Askes (Persero) dalam hal pencegahan dan pengobatan bagi santri masjid.
Kemudian, kata dia, setelah dua program tersebut dijalankan dengan baik akan secara otomatis akan memperbaiki ekonomi rakyatnya.
Untuk itu, kata dia, program ekonomi di mana DMI bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah untuk membuka kantor kas di masjid akan membantu masyarakatnya ke arah yang lebih baik,
JK berharap dengan adanya kerja sama ini akan meningkatkan kemakmuran masjid dan masjid memakmurkan masyarakatnya.
“Kita berharap dapat menyosialisasikan program-program itu, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memakmurkan masjid dan memakmurkan masyarakat,” katanya.
Pada bagian lain, JK mengatakan bahwa dengan upaya bersama hendaknya menjadi tekad untuk memulai amal bagi umat, di mana seluruh masjid yang ada di Indonesia agar mempunyai fungsi kemasyarakatan.
“Masjid mempunyai fungsi kemasyarakatan karena dekat dengan masyarakat, sehingga kita berkewajiban untuk berbuat untuk masjid,” katanya.
Menurut dia, salah satu fungsi mesjid adalah dapat memakmurkan masyarakatnya, sehingga memiliki peran yang sangat strategis.
“Dan yang terpenting adalah bagaimana masjid meningkatkan kemakmuran, barulah masjid berfungsi. Bila rakyat makmur masjid pun dapat dikatakan berhasil,” katanya.
Ia menegaskan bahwa DMI berperan untuk mengembangkan masjid yang ada di Indonesia, termasuk mencanangkan program pendidikan usia dini (PAUD) berbasis masjid.
“Peran masjid sangat besar untuk membangun pendidikan anak pada usia dini,” katanya.
Menurut dia, dengan memulai pendidikan usia dini, anak yang masih kecil harus memulai pendidikan di masjid, baik itu mengaji dan juga pendidikan moral agar terbentuk mental yang baik.
Sebanyak 4.000 santri menghadiri kegiatan peluncuran DMI di Masjid Al Amaliyah, Ciawi itu.*