Hidayatullah.com– Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faisal Zaini mengatakan, ketimpangan bangsa Indonesia sudah lampu merah.
Ia mengutip data dari World Bank yang menyatakan, 1 persen orang kaya menguasai 50 persen aset dan 10 persen orang kaya meguasai 74 persen aset.
Ditengarai, kata dia, ada satu pengusaha yang menguasai tiga juta hektare aset.
Baca: Pimpinan MPR: Umumnya Tanah di Indonesia Dikuasai Segelintir Orang
Helmy menilai, lahan tanah yang akan dibagikan oleh Presiden Joko Widodo sejumlah 11 juta hektare sebetulnya belum merepresentasikan potensi-potensi lain yang saat ini dikuasai oleh beberapa orang dan beberapa perusahaan.
Karena itu, ia menginginkan adanya penghitungan lahan secara akurat.
“Pada saatnya PBNU akan minta presiden agar tanah-tanah itu dikembalikan lagi kepada rakyat.
Ini bagian dari komitmen NU yang disebut sebagai land reform atau reforma agraria adalah bagaimana caranya rakyat ini berdaya dan diberikan kedaulatan tanah, sehingga kita betul-betul bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Helmy kepada wartawan termasuk hidayatullah.com di Gedung PBNU lantai lima, Jakarta, kemarin.
Regulasi soal penguasaan lahan menjadi salah satu topik yang akan dibahas pada Musyawarah Nasional Alim Ulama NU di Nusa Tenggara Barat, tanggal 23-25 November 2017.
Acara ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi dan dihadiri oleh duta-duta besar dan pejabat-pejabat negara.* Andi