Hidayatullah.com—Dalam rangka menyelamatkan lahan pertanian khususnya sawah rakyat menjadi alih fungsi lahan, Dompet Dhuafa (DD) Jabar menginisiasi program “Gerakan 100 Ribu: Selamat Sawah Rakyat”.
Acara yang dilaunching Ahad malam (30/06/2013) di Sabuga Kota Bandung tersebut pihak DD Jabar menargetkan untuk lima tahun kedepan mampu menyelamatkan 100 ribu hektar lahan sawah produktif.
Dalam sambutannya Direktur DD Jabar,Hendi Suhendi menjelaskan bahwa program tersebut digulirkan selain untuk menyelamatkan sawah produktif juga untuk ketahanan pangan dan pemberdayaan petani.
Menurutnya saat ini telah banyak para petani yang sudah tidak mempunyai lahan lagi. Mereka hanya sebagai penggarap saja dengan upah atau bagi hasil yang minim.
“Menurut data BPS dari tahun ke tahun lahan sawah produktif semakin berkurang.Hal ini berdampak pada penurunan angka produksi padi ataw beras.Sisi lain kebutuhan akan konsumsi beras terus bertambah,maka impor beras adalah cara mudah yang ditempuh pemerintah,” sambungnya.
Hendi juga menjelaskan bahwa makna dari program “ Gerakan 100 Ribu” adalah selain menargetkan terciptanya 100 ribu hektar sawah,juga menargetkan 100 ribu petani berdaya dan 100 ribu sarjana pertanian peduli sawah.Untuk itu pihaknya mengaku telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dan pemerintah kabupaten di Jawa Barat.
Sementara itu di tempat yang sama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dalam sambutannya menyatakan dukungannya atas program tersebut. Hal itu menurutnya juga sejalan dengan program pemerintah provinsi Jabar dimana telah dicanangkan hingga 2018 nanti akan mencetak sawah baru hingga setengah juta hektar.
Namun demikian untuk kesuksesan program pertanian dan kesejahteraan kaum petani maka harus ada intervensi pemerintah.Karena, sambung Heryawan, di dunia manapun tidak ada pertanian yang maju tanpa ada campur tangan pemerintah. Peran pemerintah menurutnya bukan sekedar mengatur regulasinya namun betul-betul membantu kaum petani mencapai derajat sejahtera.
“Sektor pertanian masih minim dilirik investor, sisi lain kredit pertanian juga kaum petani sangat lemah posisinya. Untuk itu kita akan dirikan Bank Pertanian sehingga lebih fakus memajukan sektor pertanian,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan ribuan hadirin.
Acara launching program yang mengambil tema “Malam Cinta Lingkungan,Hijaukan Ibadah Selamatkan Sawah” tersebut juga diisi dengan tausyiah oleh Prof. Dr. KH. Miftah Faridl (Ketuan MUI Jabar) dan hiburan nasyid serta penyanyi balada sekaligus aktivis lingkungan Iwan Abdurrahman.
Dalam penggalangan perdana dana “Selamatkan Sawah” tersebut terkumpul lebih dari Rp.175 juta.*