Hidayatullah.com– Sebuah misi perdamaian untuk Patani, Thailand Selatan dan Rohingya, Myanmar yang disebut Road For Peace (R4P) telah digulirkan. Misi ini akan berlangsung selama 12 hari Ramadhan, diikuti 3 negara ASEAN yaitu Malaysia, Indonesia dan Thailand. Dari Indonesia diwakili 3 relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan 2 wartawan anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU).
Tiga relawan tersebut yakni Abu Abdillah, Emriza, Abu Bumi dan dua wartawan anggota JITU sebagaimana dalam pers rilisnya kepada hidayatullah.com baru-baru ini, Jumat (12/07/2013).
R4P merupakan kampanye kemanusiaan di wilayah yang mengalami bencana. R4P digulirkan oleh Persetubuhan Solidariti Madani Malaysia (MaSSSA), sebuah Non Government Organisation (NGO/LSM) kemanusiaan, berpusat di Kuala Lumpur, tepatnya No. 12-2, Jalan Jernai, Medan Idaman, Gombak, Selangor.
“Misi kami adalah wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap saudara muslim Patani di Thailad Selatan dan Rohingya di Myanmar,” ujar Ketua MaSSSA Mustapa Mansor dalam rilis tersebut.
“Tujuan program ini untuk membangkitkan kesadaran dunia tentang penderitaan rakyat di Patani dan Myanmar. Juga memberi bantuan kemanusiaan, terutama kepada anak-anak, janda, dan keluarga yang terkena bencana kemanusiaan,” jelas Mustapa.
R4P diagendakan melakukan konvoi dan bantuan kemanusiaan dengan beberapa rute yang akan dilalui. Mulai dari Kuala Lumpur, Selangor, Perak, Pulau Pinang, Kedah, Patani, Measot hingga Myanmar.
R4P juga bertujuan menjalin hubungan dengan NGO-NGO antarbangsa dan di wilayah yang terkena bencana. Selain itu, juga memberi peluang kepada media massa antarbangsa untuk meliput pertemuan langsung dengan korban di lokasi bencana.
“Program ini akan diadakan setiap tahunnya dan melibatkan semua pihak yang peduli dengan misi kemanusiaan. Juga diharapkan dapat menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung,” ungkap Mustapa.
Dengan R4P, NGO kemanusiaan dari berbagai negara ingin menunjukkan kepada dunia, bahwa Islam adalah agama yang cinta damai. Program ini terinspirasi oleh Misi Flotilla atau Free Gaza Movement (gerakan pembebasan Gaza) dari Turki menuju Palestina beberapa waktu lalu.
“Misi kita adalah kemanusiaan, bukan kampanye ganas,” tandas Mustapa.
Dikatakan Mustofa, MaSSSA sudah terdaftar di Malaysia, dan telah memiliki jaringan kerja di beberapa wilayah se-Malaysia, Patani dan Myanmar.
“Diharapkan program kemanusiaan ini membuka mata dunia. Kita ingin mengatakan bahwa mereka yang terkena bencana kemanusiaan seperti Muslim Rohingya di Myanmar tidak sendiri,” tambahnya.
Selain berupaya membuka akses ekonomi dan pendidikan, tujuan R4P juga memberi wawasan sejarah. Yang jelas, kata dia, konvoi ini memperoleh izin resmi dari pemerintah setempat.
“Kita tidak berpolitik, tapi murni kemanusiaan,” tegas Mustapa.*