Hidayatullah.com–Menteri Agama Suryadharma Ali membuka Musyarawah Nasional III Front Pembela Islam (Munas FPI III) dengan tema menuju NKRI Bersyariah, di Gedung Asrama Haji, Bekasi, Kamis (22/08/2013) malam.
“Islam agama yang lembut. Islam agama yang sejuk, damai, pemberi cahaya, dan pemberi ketenangan,” tegas Menag di hadapan kurang lebih 1000 anggota FPI utusan dari seluruh Indonesia dan juga Luar Negeri.
Pembukaan munas ini juga dihadiri Walikota Bekasi Rahmat Efendi, sejumlah pengurus organisasi kemasyarakatan Islam, dan Ketua MUI Cholil Ridwan.
Sebagai organisasi, lanjut Menag, di usia 15 tahun FPI sudah harus memperlihatkan kematangannya. “FPI cukup terkenal, namun jangan terkenal dari kejawaraannya,” kata Menag.
Menag menjelaskan, tidak benar jika dikatakan bahwa Islam itu menyebarkan ketakutan dan menyebarkan teror. Oleh karena itu, kalau ada Islam yang keras, menebar teror, itu tidak merepresentasikan Islam. “Mereka yang menyerang Islam adalah kafir,” kata Menag.
Menag menyayangkan peristiwa perusakan dan pengeboman tempat-tempat ibadah, seperti masjid, gereja, vihara, dan lainnya. “Itu bukan ajaran Islam,” tegas Menag.
“Jangankan membunuh, menggunjing pun dilarang. Betapa luhurnya ajaran Islam,” tambah Menag.
Ketua Umum DPP FPI Habib Rizie dalam sambutannya menegaskan bahwa musuh FPI bukanlah pemerintah dan NKRI. FPI juga tidak akan menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Ia juga menjelaskan bahwa Munas FPI ini bertujuan untuk kebaikan bangsa, melahirkan musyawarah untuk mufakat.
Akan hal ini, Menag meyakini dan mengapresiasi nasionalisme. “Nasionalisme FPI tidak diragukan lagi. FPI merupakan organisasi Islam pecinta Pancasila, nasionalisme, dan negara Indonesia. FPI bukan musuh Pancasila,” kata Menag.
Menurut ia, munas ini harus melahirkan kebijakan strategis bagaimana FPI memerangi kemiskinan dan kebodohan, sehingga bermanfaat bagi umat. “Narkoba, kemaksiatan, termasuk korupsi, memang harus diperangi. Namun, FPI juga harus berperan aktif dalam perjuangan memerangi kemiskinan dan kebodohan,” katanya, dalam laman Kemenag.
Sebab itu, Menag mengimbau agar Munas FPI kali ini merumuskan kembali program perjuangan dan tugas FPI. Tentu yang dapat melahirkan citra yang baik dan positif bagi agama Islam dan Indonesia.
“Semoga Munas FPI III melahirkan keputusan-keputusan yang memberi kemaslahatan umat Islam di Indonesia, serta kebaikan bagi nusa dan bangsa,” kata Menag.*