Hidayatullah.com–Imam Masjidil Haram Syeikh Abdurrahman bin Abdul ‘Aziz As Sudais mengunjungi Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Indonesia, Jl.Buncit Raya 5a, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2014).
Ketua Umum Pengurus Dua Masjid Haram (baca: Dua Masjid Suci, Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi) ini disambut hangat oleh Direktur LIPIA di Indonesia, Dr. Abdurrahman Ad Deham beserta civitas acedemia.
Dalam kesempatan itu, As Sudais memberikan ceramah singkat di hadapan ribuan mahasiswa LIPIA yang memadati masjid kampus LIPIA.
As Sudais berulang kali mengingatkan mengenai keistimewaan ulama. Saat manusia mati meninggalkan nama, ulama tetap hidup dengan ilmu mereka yang menyebar. Allah meninggikan derajat mereka dengan ilmu yang mereka ikhlaskan hanya untuk Allah.
“Dalam menuntut ilmu agama hendaknya kita untuk mengikuti metode pemahaman yang ditinggalkan Rasulullaah Sholallahu ‘Alaihi Wa Salla, dan para pendahulu umat ini, yaitu para sahabat, generasi tab’in dan tabiut tabi’iin, imam mahdzhab yang empat serta para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah,” ujar As Sudais.
Menurut Doktor Ushul Fikih ini, mengikuti pemahaman para generasi pendahulu umat berarti sesuai apa yang diikehendaki Allaah sebagai bentuk ideal umat Islam. Yaitu umat pertengahan, antara ‘Tafrit dan Ifrat’. Antara sikap ektrim berlebihan dan sebaliknya, terlalu memudah-mudahkan.
Pemahaman ini menurutnya pemahaman yang selamat terutama di tengah banyaknya fitnah atau kerusakan yang menimpa umat islam saat ini.
Tidak lupa As Sudais mengingatkan akan pentingnya mengikuti akhlak tenggang rasa para ulama terutama ketika terjadi perbedaan pendapat.
Di akhir pertemuan, As Sudais mengingatkan bahwa sesungguhnya tidak ada yang membatasi antara hubungan umat Islam di seluruh Dunia.
“Kita kaum muslimin semuanya bersaudara,” ujarnya.
As Sudais, menepis anggapan Islam itu intoleran; sebaliknya agama dengan penganut terbesar kedua di dunia ini menjunjung toleransi antarumat beragama sebagaimana Rasulullah Muhammad menghargai umat Yahudi.
“Orang yang tidak tahu agama Islam-lah yang tidak bertoleransi,” katanya.
Dalam kunjungannya kali kedua dalam rentang tiga tahun terakhir ini, As Sudais sangat mengapresiasi kerjasama Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia dalam membangun lembaga pendidikan Islam sekelas LIPIA di Jakarta dan Aceh.*