Hidayatullah.com–Selama dua hari sejak hari Sabtu (12/10/2013) diadakan Social Media Festival 2013. Acara yang bertempat di FX Senayan Jakarta itu dihadiri para penggiat media sosial dari berbagai komunitas.
Mulai dari penggemar film fiksi, pecinta lingkungan hidup, gerakan sosial dan komunitas seni lainnya berkumpul. Di antara beragam warna komunitas tersebut, terselip dua komunitas dalam satu booth (stand) festival.
Mereka adalah komunitas Hijabspeak dan Hijabographic. Menurut Fika, penggerak komunitas Hijabspeak. Ia dan kawan-kawannya mendirikan komunitas tersebut untuk mensosialisasikan hijab sebagai gaya hidup wanita beragama Islam.
“Kita ingin memberi tahu hukum wajibnya menutup aurat dengan cara yang mudah diterima anak muda,” jelasnya kepada hidayatullah.com di stand Festival mereka Ahad (13/10/2013).
Fika mengaku prihatin dengan tuduhan banyak orang bahwa pengguna hijab adalah orang yang ndeso (kampungan, red). Itulah mengapa ia menamakan komunitasnya dengan nama Hijabspeak (Hijab Berbicara).
“Kerudung bukan budaya ndeso, kita ingin bersuara bahwa banyak perempuan berhijab memiliki prestasi pendidikan yang baik di sekolah mereka,” jelasnya lagi.
Selain itu, mereka juga ingin menjelaskan, mengguna hijab bukan orang-orang yang ketinggalan zaman.
“Hijab bukan gaya hidup orang yang ketinggalan zaman,” tambahnya lagi.
Masih satu stand dengan Hijabspeak. Komunitas Hijabographic juga menyatakan semangatnya untuk mensosialisasikan penggunaan jilbab ke sebanyak mungkin muslimah muda. Baik di sekolah, kampus, perkantoran dan berbagai tempat.
Riza pendiri Hijabographic menjelaskan, selama ini ia melihat orang menilai jilbab sebagai sebuah budaya yang kaku, eksklusif dan intoleran.
Dengan hadirnya mereka di Social Media Festival 2013 ini setidaknya bisa membuktikan bahwa seorang hijabers (pengguna jilbab) juga bisa hadir dan ikut berkarya dalam masyarakat yang heterogen.
“Kita ingin menyampaikan pesan ini dengan cara yang fleksibel, halus dan mudah dimengerti masyarakat pada umumnya,” jelasnya.
Hingga saat ini, kedua komunitas ini telah memiliki 6000 anggota pendaftar dari seluruh daaerah di Indonesia.
Selain aktivitas ketrampilan, komunitas hijab ini memiliki agenda pengajian rutin di masing-masing kota.*