Hidayatullah.com– Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak menyebut seks bebas sebagai salah satu sumber HIV-AIDS saat berbicara pada Puncak Acara Hari AIDS Sedunia (HAS) 2013 di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 29 Muharram 1435 H (3/12/2013).
Di depan ribuan yang hadir, Muhaimin yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) RI Muhaimin Iskandar ini pun tak menyebut moralitas dan agama sebagai salah satu cara penanggulangan HIV-AIDS.
Meski begitu, dia mengaku prihatin atas meningkatnya jumlah kasus HIV-AIDS pada perempuan yang tidak berperilaku beresiko tinggi. Para perempuan itu, sebutnya, tertularkan oleh suaminya, yang juga rentan tertular kepada anak-anak.
“Oleh sebab itu, dalam kewajiban laki-laki untuk melindungi diri dari HIV, sehingga tidak menularkan (pada) pasangan atau istrinya. Selain itu, perempuan berhak mendapatkan perlindungan, informasi, dan pelayanan yang cukup mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya, termasuk HIV-AIDS,” ujarnya tanpa menyebut sebab laki-laki bisa tertular virus dan gejala penyakit tersebut.
Pada kesempatan itu Muhaimin mengatakan, dalam menanggulangi HIV-AIDS harus mengembangkan pendekatan yang menyeluruh. Masyarakat pun diajak dengan menjaga kesehatan diri dan keluarga.
“Tingkatkan kepedulian, dan jika ada orang di sekitar kita yang terinfeksi HIV, kasih sayang dan perhatian serta dukungan merupakan hal terpenting yang harus kita berikan kepada mereka,” ujarnya dari atas podium.
Diberitakan sebelumnya, Muhaimin menyerukan masyarakat khususnya para pekerja untuk meningkatkan spiritualitas. Dengan taat beragama, pergaulan bebas akan terhindarkan.
“Posisi terbesarnya penularannya (HIV-AIDS. Red) ialah lewat seks bebas. Di situlah agama yang menjadi ujung tombak. Sekali lagi agama menjadi jawaban. Karena agama bisa menghindari, menjaga, dan mengawal perilaku bebas,” ujarnya pada hidayatullah.com sesaat sebelum dia pulang meninggalkan Balai Samudera.
Puncak Acara HAS 2013 dihadiri sejumlah tokoh nasional dan internasional, termasuk utusan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Juga dihadiri perwakilan berbagai perusahaan swasta, termasuk perusahaan milik asing. Seperti PT Freeport Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk, IPPI, YTT, PMI, produsen kondom DKT Indonesia, PT Gajah Tunggal Tbk, Sintesa Group, Chevron Indonesia Company, IAC, dan PKBI.
Di antara perusahaan tersebut tergabung dalam Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA), lembaga swasta yang ditunjuk pemerintah sebagai sektor utama pelaksana HAS 2013.*