Hidayatullah.com-Pemberian izin investasi Super Block Lippo Group di ranah Minang, kembali membuat kota Padang harus diguncang aksi demontrasi besar-besaran lagi.
Sekitar dua ribuan mahasiswa, Kamis (05/12/2013) besok akan mendemo DPRD Kota Padang, Sumatera Barat.
Aksi ribuan mahasiswa utusan BEM se kota Padang dan Sumbar ini, kata juru bicara Aksi Mastarakat Minang Tolak Siloam, Yudilfan Habib dan Ahmad Mahbubi, Koordinator Forum Mahasiswa Tolak Siloam.
Menurutnya, aksi ini untuk menagih janji pimpinan dan anggota dewan yang dalam pernyataan sikapnya atasnama DPRD Padang di hadapan massa aksi damai ribuan umat Islam Kamis pekan lalu, di mana mereka berjanji dalam tempo 7 hari akan menyelenggarakan rapat mencabut persetujuan investasi Lippo Group di kawasan Sudirman Kota Padang itu.
Sebelumnya, Izin investasi LG termasuk RS Siloam yang dikeluarkan Walikota Padang Fauzi Bahar tersebut disetujui dewan dengan voting di mana hanya semua anggota Fraksi PKS saja dan seorang fraksi Demokrat yang berani menolaknya sehingga kalah telak saat voting.
“Sesuai batas waktu yang dijanjikan DPRD Padang itu, insya Allah hari Kamis besok ribuan mahasiswa akan mengepung DPRD. Kami menuntut Walikota Fauzi Bahar dan DPRD mencabut izin investasi RS Kristen Siloam dan Super Block Lippo Group,” tegas Habib dan Ahmad.
“Tuntutan ini harga mati. Apa pun bungkus dan mereknya, tetap kami tolak, ” ulasnya pasti.
Sedang MUI Sumbar diwakali buya Gusrizal Gazahar dalam rapat bersama BEM kemarin malam kembali mengharapkan agar ujuk rasa dilaksanakan dengan santun dan damai.
Menurut buya, kini amanah para ulama, ninik mamak dan bundo kandung serta amanah ummat ada di pundak adik adik mahasiwa. Saatnya kini mahasiwa bangkit membela harga diri ummat.
“Jangan biarkan para ulama pewaris nabi, terus mereka hinakan,” ujanya.
Korlap aksi Tolak Investasi Lippo Group menambahkan, dalam aksi kamis besok memang elemen mahasiswa yang di depan namun tetap disiagakan massa cadangan dan orang orang pilihan. Sedang agenda unjuk rasa “Sejuta Umat”, ulas Habib, terus dalam persiapan, penggalangan dukungan moril dan materil.
“Insya Allah kita di kota Padang. Tidak tertutup kemungkinan akan menjadi kaum anshar yang akan didatangi mungkin seratus ribu bahkan lebih kaum muhajir dari berbagai penjuru dunia, untuk menegakkan Islam di bumi Allah yang bernama Minangkabau ini,” jelas Habib.*