Hidayatullah.com–Senin (06/01/2014) pagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melaporkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya. Ahok dilaporkan IMM karena dinilai telah melecehkan institusi Muhammadiyah.
Agus Tri Sundari, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah mengaku tidak mengetahui perihal pelaporan IMM terhadap Ahok.
“Oh saya tidak tahu kabar itu. Nanti saya cek dulu beritanya,” ucap Agus kepada hidayatullah.com, Senin (06/01/2014) sore.
Menurut Agus, IMM merupakan organisasi otonom dari Muhammadiyah. Jadi langkah dan keputusan IMM tersebut diserahkan secara otonomi, tanpa intervensi dari organisasi induk.
Kendati demikian, lanjut Agus, PP Muhammadiyah tidak berminat untuk melaporkan Ahok ke polisi sebagaimana dilakukan IMM.
“Oh tidaklah. Kami tidak akan melaporkan Ahok ke polisi. Ya, cukup anak-anak muda (IMM) saja yang nanggapi. Kalau kami ikut lapor, Ahok bisa besar kepala. Makin besar nanti namanya,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok berencana membuat lokalisasi prostitusi di Ibukota. Rencana tersebut dilakukannya dalam pencegahan virus HIV/AIDS.
Namun rencana itu ditolak keras oleh banyak pihak, salah satunya Muhammadiyah.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama merasa tidak mengerti mengapa PP Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi prostitusi di DKI.
“Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI? Ngapain munafik? Itu aku nyindir aja,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari sempat mengatakan, Muhamadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya.*