Hidayatullah.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasma dengan organisasi massa Islam, Rabithah Alawiyah, akan secara terus mensosialisasikan buku panduan berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” terbitan MUI Pusat.
Hal itu termuat dalam surat klarifikasi MUI kepada Rabithah Alawiyah yang juga menegaskan bahwa organisasi tersebut bukanlah sebagai lembaga Syiah, melainkan lembaga atau ormas Ahlussunnah wal Jamaah.
Dalam surat klarifikasi dan permohonan maaf MUI kepada Rabithah Alawiyah yang diterima ormas tersebut pada pada hari Selasa, 1 April 2014, bahwa sesuai dengan pertemuan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Pimpinan Rabithah Alawiyah pada 18 Maret 2014 di Gedung MUI Jalan Proklamasi No. 51 Jakarta Pusat, disampaikan beberapa hal.
Disebutkan bahwa tim penulis buku telah melakukan klarifikasi atas kekeliruan yang memuat tentang Rabithah Alawiyah sebagai lembaga Syiah di dalam buku panduan berjudul “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”
“Tim penulis memohon maaf atas kekeliruan tersebut, dan telah dilakukan ralat dalam edisi cetakan berikutnya,” cetus pernyataan resmi tersebut diterima hidayatullah.com, Senin (07/04/2014).
Dalam pernyataannya yang ditandatangani Wakil Ketua Umum KH Ma’ruf Amin, MUI melakukan klarifikasi atas kekeliruan tersebut dengan menjelaskan kepada masyarakat dan melalui media antara lain bahwa Rabithah Alawiyah bukan sebagai lembaga Syiah, melainkan lembaga atau ormas Ahlussunnah wal Jamaah.
Sebagai tindak lanjut dari klarifikasi tersebut, MUI menyatakan akan sentiasa menjelaskan kepada masyarakat terkait hal tersebut baik melalui forum forum ilmiah, seminar-seminar, dan media dakwah lainnya.
Selain itu, MUI bekerjasama dengan Rabithah Alawiyah secara terus menerus mensosialisasikan buku panduan “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”.
Sebagaimana di dalam laman resminya disebutkan organisasi Rabithah Alawiyah berlandaskan Al Qur’an dan Sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassallam berasaskan Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah beraqidahkan Asy-‘ariyyah sebagai kelanjutan dari yang diwariskan oleh tokoh-tokoh Alawiyin para pendiri Arrobitatoel Alawijah sesuai dengan Thariqah Alawiyah, dan menerima Pancasila sebagai azas NKRI.
Organisasi Rabithah Alawiyah bersifat kekeluargaan yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, menyelenggarakan dan menjaga pelaksanaan pencatatan nasab Alawiyin, sosial keagamaan, pemberdayaan umat, serta merupakan organisasi yang memayungi dan mempersatukan seluruh keluarga Alawiyin Indonesia.*