Hidayatullah.com–Membina sebuah komunitas yang banyak diikuti pemuda-pemudi, menjadi keasyikan sekaligus mencemaskan bagi penulis novel “Balada Si Roy”, Heri Hendrayana Harris.
Kecemasan pria yang lebih dikenal dengan panggilan Gol A Gong itu berkaitan dengan komunitas Rumah Dunia (RD), komunitas yang didirikannya di Serang, Banten yang menjadi tempat melatih minat dan bakat anak-anak muda dalam menulis dan berkesenian.
Di sana, para pemuda yang memasuki usia awal 20 tahun, dijadikan relawan. Mereka mengajari anak-anak usia TK dan SD menulis, menggambar, dan mewarnai, serta berbahasa Inggris. Namun, interaksi para lajang yang menjadi relawan di sana, dinilai mengkhawatirkan Gong.
Padahal, sejak pertama kali berkomitmen dengan RD, para relawan itu sudah diberi penjelasan tentang larangan berpacaran.
“Tapi saya kan nggak bisa melarang mereka di luaran sana. Tiba-tiba saya diberi undangan pernikahan,” demikian ulasnya Sabtu pekan lalu dalam seminar “Peran Media dalam Pembentukan Karakter Anak dan Keluarga” di Auditorium Surosowan, Rumah Dunia, belum lama ini.
Bahkan menurutnya, pernikahan antara sesama relawan sudah terjadi beberapa kali.
Meski demikian, ia berharap para relawan itu menempuh jalur syar’i dalam menikah, yakni melalui proses ta’aruf dan tidak berpacaran.
Sebagai pembina, Gong khawatir berdosa. “Saya takut berdosa. Makanya, gimana caranya supaya mereka juga nggak pacaran di luaran sana?” tanya pria yang dimasa mudanya dikenal hobi berkelana ke penjuru nusantara itu.
Sementara itu, psikolog Latifah Syarif mengaku setuju atas kebijakan pria yang pernah empat tahun terserang penyakit osteoarthritis (pengapuran sendi ) di tulang leher ini.*