Hidayatullah.com–Menghilangkan subsidi atau menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bukanlah solusi yang tepat untuk meminimalisir APBN. Solusinya pemerintah harus mencari solusi yang lebih kreatif. Misalnya saja melakukan subsidi silang. Yaitu bagi kalangan atas pengguna BBM harus lebih menjadi sorotan.
“Caranya lakukan subsidi silang. Di antaranya paksa kalangan atas membayar lebih mahal,” demikian disampaikan ekonom Dr Rizal Ramli dalam diskusi di Jakarta ujar Rizal, Selasa (09/09/2014).
Mantan Menteri Perekonomian di era almarhum Gus Dur ini pun menegaskan, untuk terwujudnya langkah (baca: subsidi silang) ini, pemerintah harus berani tegas. Misalnya tegakkan hukum dan pangkas biaya perjalanan para pejabat.
“Pangkas perjalanan pejabat dan tegakkan hukum,” tambahnya tegasnya .
Di samping itu, yang menyebabkan BBM tidak terkontrol dengan baik ialah Indonesia tidak memiliki kilang minyak sendiri seperti Singapura. Dengan memiliki kilang sendiri, Indonesia mampu menekan hingga signifikan.
“Bangun kilang sendiri. Harganya bisa ditekan lebih besar,” harapnya.
Melalui konsepnya ini, ia berkeyakinan akan menguntungkan rakyat kecil, pun dengan pemerintah. “Bukan saja mampu menyelamatkan kalangan bawah, pemerintah pun akan untung,” tutupnya.
Sebelumnya, seperti yang diinfokan, presiden mencantumkan RAPBN hingga hingga Rp. 363,5 triliun. Dan dinilai oleh sebagian kalangan dapat membahayakan APBN.*