Hidayatullah.com–Walaupun pada akhirnya presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan tidak akan menghapuskan Kementrian Agama (Kemenag), namun isu yang berhembus ini bisa menjadi isu serius.
Menurut M Zaaf Fadzlan Rabbani Al-Garamatan, dai asal Papua yang juga ketua Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), andai penghapusan itu terjadi, ini dinilai Jokowi telah mengerdilkan umat Islam Indonesia.
“Kalau sampai menghapus Kemenag secara struktural, itu berarti Jokowi mengerdilkan umat Islam Indonesia sekaligus mematahkan peranan-peranan Islam di Indonesia, baik itu MUI ataupun lembaga-lembaga dakwah secara otomatis,” jelasnya Fadzlan pada hidayatullah.com usai pengajian Mata Hati, mushola Grand Indonesia, Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, daripada meniadakan Kemenag, Fadzlan menyarankan agar Jokoki mendirikan departemen khusus terkait Haji, Wakaf dan Zakat.
“Kalau dia orang cerdas, dia akan tetap mempertahankan Kemenag dan mendirikan departemen khusus Haji, Wakaf dan zakat,” ujarnya.
Fadzlan menilai, di bawah naungan Kementrian Agama, urusan haji masih banyak kendala. Kendala tersebut ditemui mulai dari kuota jamaah haji, Dana Abadi Umat (DAU), sampai korupsi terkait pengadaan perjalanan haji.
“Kementrian Agama fokus pada umat Islam dan agama-agama lain yang sudah ditetapkan. Kalau tidak ada Kemenag, orang bangun tempat ibadah bisa seenaknya, “tukasnya sekaligus menyatakan potensi pelanggaran SKB tiga menteri.
Ide penghapusan itu tidak hanya menegasikan syariat Islam tapi juga mengacaukan tatanan kehidupan.
“Kementerian agama tetap ada supaya mengurus bagaimana orang nikah, bagaimana orang meninggal, bagaimana orang dikubur, bagaimana umat Islam beribadah bahkan urusan penentuan Hari Raya Idul Fitri.*