Hidayatullah.com—Pagi ini, Senin, 20 Oktober 2014, pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla dilakukan di gedung DPR/MPR RI, Jakarta.
Sebelum acara pelantikan dimulai, Ketua MPR, Zulkifli Hasan membacakan sambutan-sambutan dalam salam hormat pada tamu yang hadir.
Sambutan dan salam hormat antara lain ditujukan kepada mantan presiden dan mantan wakil presiden Republik Indonesia. Yaitu, nampak hadir BJ Habibie, isteri Gus Dur Sinta Nuriyah, Megawati Soekarno Putri, dan Hamzah Haz, SBY dan Boediono.
Zulkifli Hasan juga memberikan ucapan khusus pada Prabowo Subianto yang hadir.
“Khusus untuk Bapak Probowo Subianto,” ucap Ketua MPR yang disambut standing applaus di dalam gedung.
Zulkifli mengatakan, dengan dilaksanakan pelantikan ini, bahwa Indonesia dengan demokrasinya telah berjalan lancar dan damai. Yakni, secara langsung, bebas, umum, jujur dan adil. Jauh dari hiruk pikuk yang selama ini didengungkan akan terjadi penjegalan oleh oknum tak bertanggung jawab.
”
Demokrasi kita berhasil. Damai dan Luber serta Jurdil,” tambah politisi PAN tersebut.
Sebagaimana diketahui, Prabowo tiba bersama sejumlah petinggi Koalisi Merah Putih (KMP) seperti Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Akbar Tandjung dan Suryadharma Ali. Sebelumnya, mereka semua baru saja melakukan pertemuan di ruang Ketua DPR RI Setya Novanto.
Begitu tiba, Prabowo langsung menuju tempat para presiden dan wakil presiden terdahulu hadir. Bekas menantu almarhum Presiden Soeharto itu menyalami mereka satu per satu tamu undangan.
Mulai dari Hamzah Haz, Tri Sutrisno, BJ Habibie Shinta Nuriyah Wahid berdiri menyambut salam Prabowo. Hanya 5 Megawati yang tetap duduk saat bersalaman dengan mantan Danjen Kopassus TNI itu.
Acara pelantikan dihadiri 672 anggota dari 800-an anggota dewan. Hadir pula dari negara tetangga dan sahabat: Sultan Hasanal Bolkiah, PM Singapore, Perdana Malaysia, Perdana Menteri Australia, mantan Perdana Menteri Jepang, Deputi Kerajaan Thailand, Menteri Selandia Baru, Menteri Luar negeri AS, Menteri Perdagangan Rusia, Menteri Kepabean Turki, utusan Kerajaan Belanda, dan Sekretaris Keuangan Kanada.*