Hidayatullah.com– Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad mewanti-wanti umat Islam agar tidak terjebak pada situasi politik Tanah Air. Hal itu disampaikannya pada acara penutupan Pelatihan Kepemimpinan V Hidayatullah Training Center (HiTC) di Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat belum lama ini.
“Jangan kita mau diprovokasi dengan pengambil kebijakan di Indonesia,” ujar Ustadz Abdurrahman di depan puluhan dai peserta pelatihan itu.
Menurutnya, terjadinya hiruk pikuk politik dan kepemimpinan di negeri ini bisa melumpuhkan kaum Muslimin.
Abdurrahman pun mengimbau para kadernya agar mampu mengamati dan membaca berbagai fenomena serta situasi di negeri ini.
“Salah satu perilaku yang harus hadir di kalangan kader-kader pemimpin di Hidayatullah (adalah), dia seorang pembaca, dia seorang penganalisa. Tahu apa yang dia miliki, tahu apa yang dimiliki musuh. Tahu apa kekurangan kita, tahu apa kekurangannya musuh,” terangnya menyerukan.
Ia mengatakan, setiap Muslim adalah pemimpin. Setiap pemimpin bisa ditiru dan dikenal melalui spiritualnya. Maka sepatutnya para pemimpin Islam menjaga baik-baik ibadahnya.
“Misalnya, pemimpin-pemimpin ini semua, di tengah-tengah umatnya jangan sampai selalu masbuk dalam shalatnya. Jangan sampai sering masbuk. (Pemimpin suka masbuk) ini tidak bisa dicontoh dalam spiritualnya. Tidak bisa jadi imam,” ujarnya kepada para dai termasuk awak hidayatullah.com.
“Kita istilahkan dalam proses gerakan pencerahan robbani ini, (para pemimpin) tercerahkan secara spiritual, tercerahkan secara moral, dan tercerahkan secara intelektual. Jadi kader-kader Hidayatullah itu terpimpin, terkomando, terkontrol,” tambahnya.
Cermati Megawati-Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Hidayatullah Dr Abdul Mannan mengatakan, para dai harus memiliki jiwa Kepemimpinan Situasional. Di antaranya mampu membaca situasi yang terjadi di sekitarnya.
Menyoal kondisi politik di Indonesia, ia mencontohkan fenomena yang perlu dicermati. Yaitu, katanya, “Ada DPR, ada DPR tandingan. Siapa di balik inii?”
Pelatihan yang berlangsung sepanjang Senin-Sabtu (27/10-1/11/2014) di kompleks Pesantren Hidayatullah Depok itu ditutup oleh Abdul Mannan. Direktur HiTC Ir Khairil Baits mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas berbagai sisi para dai.
“Kita senantiasa melakukan evaluasi untuk lebih baik ke depan nantinya,” ujarnya.
Acara penutupan itu dirangkai dengan Pelantikan Pengurus Pusat SARNAS Hidayatullah periode 2014-2017.*