Hidayatullah.com—Lama tak menyinggung politik, pendiri majelis taklim Adz-Dzikra, Muhammad Arifin Ilham akhirnya berbicara.
Dalam akun Facebook pribadinya dai kondang yang namanya mencuat dengan majelis dzikir ini menasehati Presiden RI ke 7, Joko Widodo (Jokowi) agar menjadi pemimpin takut pada Allah Subhanahu Wata’ala. Ia juga mengingatkan bahwa jabatannya sebagai presiden yang diembannya tidaklah akan berlangsung lama. Di bawah ini nasehat lengkap Arifin Ilham pada Jokowi dalam akunnya Facebook K.H. Muhammad Arifin Ilham, Ahad (25/01/2015) malam.
“Surat Untuk Presiden Negeri Kami Tercinta Indonesia”
“Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Semoga salam rahmat dan berkah Allah selalu menyertai Ayahanda Jokowi tercinta…aamiin. SubhanAllah Ayahanda terpilih dan mengemban amanah Allah sebagai presiden negeri tercinta ini. Sungguh jabatan yang ayah emban hakekatnya amanah Allah yang ayah akan pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Ingat ayah, ayah adalah hamba Allah, seorang Muslim yang punya tugas utama mengabdikan kepada Allah sebagai “Kholifah Fil Ardhi” (QS Adz Dzariyat 56).
Sadarilah Ayahanda, kita semua tidak lama hidup di dunia ini, jabatan yang ayah emban juga tidak lama. Sungguh kita akan hidup selama lamanya di akhirat. Dunia ini memang sebentar tetapi menentukan keadaan kita selama lamanya, memang sebentar tetapi resikonya terlalu besar. Ayahanda, jangan-sia siakan kesempatan hidup ini, ingat segala keputusan Ayahanda berimplikasi pada kedudukan Ayahanda di akhirat kelak.
Bacalah Kalam Allah surah An Nisa ayat 85, “Barangsiapa memutuskan keputusan yang benar lalu banyak yang mengikutnya maka sebanyak itulah pahala yang ia peroleh, dan barang siapa memutuskan yang buruk lalu banyak yang mengikutnya maka sebanyak itulah dosa yang ia pikul…”. Sungguh jika Ayahanda jujur amanah maka ayah meraih kedudukan mulia lebih mulia dari para syuhada dan satu derajat di bawah kedudukan para Nabi (QS An Nisa 69), dan di akhirat kelak menjadi hamba utama yang meraih perlindungan Allah, “Imam yang ‘adil akan dinaungi oleh Allah (pada hari kiamat) di bawah naungan-Nya” (HR Bukhori Muslim) tetapi kalau ayah hianat, berdusta. Mohon ayah baca dengan hati yang dalam peringatan Rasulullah ini, ”Pemimpin mana saja yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR Ahmad), ”Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan baginya surga.” (HR Bukhari Muslim].
Dalam lafadh yang lain disebutkan: ”Ia mati di mana ketika matinya itu ia dalam keadaan menipu rakyatnya, maka Allah haramkan baginya surga,” “Barangsiapa yang melakukan perbuatan jahat atau melindungi pelaku kejahatan, maka baginya laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya amal wajib maupun amal sunnah (yang ia kerjakan).” (HR Bukhori Muslim).
Ayahanda sekarang presiden negeri ini, mayaoritas penduduk negeri menunggu bukti janji Ayahanda. Kini Ayahanda bukan petugas partai lagi, bukan pelaksana koalisi, bukan pembela kepentingan kelompok siapapun bukan pembawa pesan siapapun. Ayah presiden, ayah harus punya kemandirian sikap, tegas, berani, jujur, jangan takut kepada siapapun. Takutlah hanya kepada Allah yang masih mengizinkan Ayahanda bernafas. Mayaoritas penduduk negeri ini susah, sogok menyogok dan korupsi membudaya, ma’siyat dimana mana, inilah tugas utama Ayahanda, ayahanada harus kuat dengan dukungan aparat yang kuat juga, menteri yang jujur, tentara yang kuat, polisi yang bersih, KPK yang berani.
Ayahanda waktu terus berjalan, tumpukan kekecwaan, marah dan susah sudah bercampur yang bisa tumpah. Segeralah ayah bersikap sebagai presiden negeri yang takut kepada Allah, berani, jujur, amanah dan mandiri memutuskan untuk kepentingan kemamkmuran kesejahteraan rakyat ini.
Takutlah ayah kepada Allah dan Hari PembalasNya, ajaklah kami rakyat bangsa ini takut kepada Allah, hidup bahagia dalam hidayah Syariat dan Sunnah NabiNya yang ayah dan nanda cintai bersama.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
“Seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah turunkan keberkahan dari langit dan bumi, tetapi kalau menggunakan ni’matNya untuk berbuat zholim, maka kami azab mereka karena kejahatan mereka.” (QS: Al ‘raf 96).
Allahumma ya ALLAH kami rindu pemimpin yang berwibawa, yang sangat takut kepadaMU dan mengajak kami takut kepadaMU…pemimpin yang mengajak kami hidup dalam SyariatMU dan bahagia dalam Sunnah NabiMU. Allahumm ya ALLAH selamat kami, negeri kami dari murkaMU…aamiin. Dari rintihan hati seorang anak bangsa yang mencintai umat dan negeri ini.*