Hidayatullah.com— Calon Kepala Polri (Kapolri) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengusulkan Komjen Badrodin Haiti menjadi calon Kapolri baru.
“Hari ini kami mengusulkan calon baru yaitu Komjen Badrodin Haiti,” kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015) pukul 14.20 WIB.
Sebagaimana diketahui, sosok calon Kapolri baru pilihan Presiden Joko widodo dikenal putra KH Achmad Haiti, seorang kiai dari Muhammadiyah.
Almarhum Kiai Haji Achmad Haiti adalah salah satu sosok tokoh Muhammadyah di sekitar tempat tinggalnya. Bapak 10 anak (dua orang telah meninggal saat masih berusia muda) dan salah satunya Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti.
Di masa kecil, Komjen Badrodin Haiti sempat sekolah di Pondok Pesantren Baitul Arqam, Balung, Jember.
Badrodin merupakan anak keempat hasil pernikahan KH. Achmad Haiti dan Siti Aminah.
Badrodin Haiti melanjutkan ke pendidikan umum dan diterima di AKABRI Kepolisian tahun 1978. Sedang saudara lainnya banyak yang menjadi guru -PNS. “Kalau urusan sekolah anak-anaknya, tidak bisa ditawar harus masuk sekolah agama, ke pesantren atau madrasah, tapi soal pekerjaan beliau memberi kesempatan boleh bekerja dimana saja,” tutur H. Lukman Haiti, putra kedua almarhum dikutip laman sangpencerah.com.
Lukman Haiti sendiri, kini melanjutkan perjuangan abahnya, dengan aktif berdakwah dan menggerakkan PCM Paleran Kabupaten Jember. KH Achmad Haiti yang wafat pada usia 97 tahun, setelah beberapa hari dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Jember, Senin (10/3/2014), selama hidupnya dikenal sebagai tokoh yang merintis pendirian Persyarikatan Muhammadiyah di Jember, khususnya di wilayah Paleran (Kec. Umbulsari) dan sekitarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hasil rintisan dan perjuangan Ayahnya, kini berdiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paleran dengan berbagai amal usahanya. Diantara AUM yang berdiri berupa TK ABA, SD, SMP dan SMK Muhammadiyah, sejumlah masjid/mushalla, serta beberapa bidang tanah waqaf yang dikelola Muhammadiyah.*