Hidayatullah.com–Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini tepatnya Desember 2015 membuat Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans khawatir.
Salah satunya ia menyesalkan mengapa masyarakat baru meributkan masalah ini, bukan menyiapkan sejak dahulu.
“Mengapa kita ini senang dadakan? Baru meributkan pada tahun-tahun ini?” tanya Khairul Anwar saat mengisi diskusi ‘Pemuda Indonesia Menyambut Masyrakat Ekonomi ASEAN’ yang diadakan di Gedung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Pusat, belum lama ini.
Khairul mempertanyakan hal di atas karena Indonesia diduga masih belum siap menghadapi MEA. Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki masih jauh dari nilai rata-rata. Dan juga keterbatasan lapangan kerja yang tercipta.
“Kualitas SDM yang tidak merata. Dan juga keterbatasan lapangan kerja,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat kita dalam segi pendidikan formal juga belum mampu menghasilkan kualitas siap kerja. Ditambah lagi kualifikasi tenaga kerja di Tanah Air ini masih relatif rendah. “Output pendidikan formal yang belum siap kerja. Juga kualifikasi tenaga kerja kita pun masih relatif rendah,” ia mengingatkan.
Untuk itu, ia berharap agar penyampaiannya terkait MEA ini perlu diperhatikan. Supaya dalam bulan Desember tahun ini masyrakat kita dapat bersaing dengan ketrampilan yang mumpuni. Serta terhindar pula dari imigrasi tenaga kerja yang terampil dari Indonesia ke negara lain.
“Positifnya perluasan pasar bagi produk dan jasa Indonesia terbuka lapangan kerja bagi tenaga kerja terampil. Dan negatifnya imigrasi tenaga kerja terampil berkualitas dari indonesia ke negara-negara ASEAN,” tutupnya.
Selain itu, Anggota DPR RI Komisi IX Siti Masyrifah pun mengingatkan jika masyarakat Indonesia, dengan keterampilan yang dimiliki tidak digunakan dengan sebaik-baiknya tentu akan berimbas menjadi penonton. “Jika tidak Indonesia akan jadi penonton,” tegasnya.
Keduanya hadir sebagai pembicara yang juga ditemani pembicara lainnya. Yaitu Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Padang Wicaksono. Acara diadakan bersamaan dengan perhelatan Harlah Garda Bangsa ke-16 tahun. Garda Bangsa merupakan salah satu sayap politik PKB.*