Hidayatullah.com– Menanggapi isu yang berkembang terkait pembakaran masjid Daarut Tauhiid, Bandung, akhirnya pihak Yayasan Daarut Tauhid (DT) memberikan klarifikasi.
Menurut Gatot Kunta Kumara, selaku Ketua Yayasan Daarut Tauhiid, kejadian tersebut terjadi pada Jumat (08/05/2015), sekira pukul 2.45 waktu setempat.
Gatot juga menambahkan, kejadian tersebut tidak sampai membakar lantai dasar masjid Daarut Tauhiid tapi hanya sebuah rak sepatu.
“Peristiwa sebenarnya terjadi skitar jam 02.45. Saat itu ada seorang Muslimah bernama Ibu Dewi yang memercikan api di rak sepatu perempuan di masjid Daarut Tauhiid. Alhamdulillah beberapa saat apinya dapat dipadamkan,” tutur Gatot dikantor dikantor Ponpes DT, Senin (11/5/2015).
Gatot menambahkan saat itu juga pelaku berhasil di tangkap dan diamankan untuk menghindari hal buruk yang bisa menimpa pelaku.
Atas insiden tersebut beberapa petugas jaga masjid dan pesantren segera melaporkan dan ditangani oleh pihak berwajib yakni aparat Polsek Sukasari. Gatot juga menjelaskan saat diinterogasi,untuk sementara diindikasikan pelaku mengalami gangguan jiwa.
“Atas kejadian tersebut, Pak Nurhadi selaku kepala Kamtib Daarut Tauhiid melaporkan ke Polsek Sukasari dan sudah ditangani pihak berwajib. Saat diinterogasi ternyata muslimah tersebut terganggu jiwanya,” tambah Gatot.
Gatot berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak menguntungkan umat Islam. Gatot juga meminta masyarakat muslim khususnya jamaah Masjid DT mempercayakan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat dan kembali beraktivitas dengan biasa khususnya kegiatan-kegiatan dilingkungan Masjid dan Ponpes DT.
“Sudah diantarkan ke rumah sakit jiwa di Cisarua untuk berobat di sana. Mohon doanya semoga beliau cepat sembuh dan Allah mengaruniakan keberkahan dan kemudahan untuk kita semua,” pungkas Gatot.
Sementara petugas Polsek Sukasari yang ditemui hidayatullah.com membenarkan bahwa pelaku sudah dipindahkan ke RS Jiwa Cisarua.
Hal ini berdasarkan hasil introgasi sementara yang mengindikasikan pelaku sedang mengalami gangguan kejiwaan. Namun saat konfirmasi apakah pada kondisi ganngguan jiwa ringan,sedang atau berat. Ia belum bisa menyimpulkan.
“Wah belum tahu itu,nanti saja,”ujar polisi yang enggan di tulisa namanya tersebut.*