Hidayatullah.com—Seorang wanita New Zealand (Selandia Baru) yang tersesat di hutan sebelah timur ibukota Wellington selama 24 jam mengaku meminum air susu dari payudaranya sendiri dan menutupi tubuhnya dengan tanah untuk bertahan hidup.
Susan O’Brien, 29, mengambil arah jalan yang salah ketika mengikuti perlombaan Xterra (off-road triathlon) dengan jalur menembus Rimutaka Forest Park.
Pihak berwenang mulai melakukan pencarian setelah O’Brien gagal mencapai garis akhir pada hari Ahad pagi (10/5/2015).
O’Brien, ibu dari 2 orang anak, akhirnya ditemukan dan diangkut lewat udara pada hari Senin pukul 11:30 waktu setempat.
Wanita itu langsung dipertemukan dengan keluarganya, 24 jam setelah dia seharusnya mencapai garis akhir.
Menurut laporan Dominion Post yang dilansir BBC, tindakan pertama yang dilakukan oleh wanita itu ketika bertemu kembali dengan keluarganya adalah memberikan ASI kepada putrinya yang baru berusia 8 bulan.
“Saya benar-benar mengira bahwa saya akan segera mati,” kata O’Brien, yang juga memiliki seorang putra berusia 2 tahun kepada para wartawan.
“Saya masih menyusui bayi, jadi saya masih memiliki sedikit ASI, yang menurut saya pasti dapat membantu untuk bertahan hidup,” cerita wanita itu soal pengalamannya selama tersesat di hutan.
Dilaporkan Radio New Zealand, wanita itu ketika tersesat membawa dua liter air, sejumlah paket makanan berupa gel dan makanan ringan berenergi.
Wanita yang berprofesi sebagai pelatih kebugaran itu menceritakan bahwa ketika malam menjelang tubuhnya sangat kedinginan dan basah.
Dia menggali lubang di tanah di hutan, berbaring di dalamnya lalu menutupi tubuhnya dengan tanah agar badannya tetap hangat sepanjang malam.
“Saya terus menaruh tanah ke atas badan saya sendiri, dan setiap kali saya mendengar bunyi sesuatu saya selalu berteriak ‘tolong’,” kata wanita itu.
Kepada New Zealand Herald O’Brien mengaku pengalamannya tersesat di hutan yang nyaris merenggut nyawa itu tidak akan menghentikan kegemarannya berlari melintasi alam.
ASI adalah makanan sempurna
Mengomentari tindakan O’Brien yang meminum air susu dari payudaranya sendiri ketika tersesat di hutan guna mempertahankan hidup, seorang pakar ASI berkata bahwa air susu ibu adalah makanan yang sempurna.
“Itu adalah makanan sempurna, sehingga Anda bisa menjadi lebih baik (bugar), semuanya ada di dalamnya,” kata Trish Ebery dari New Zealand Lactation Consultants Association.
“Jika Anda punya akses mendapatkan ASI, berarti Anda mendapatkan akses atas kehidupan,” imbuh wanita itu seperti dikutip New Zealand Herald.
Makanan bergizi itu memiliki segalanya, kata Ebery.
“Dari situ Anda akan mendapatkan penumbuh kembang otak dan apa-apa yang diperlukan untuk kekebalan tubuh dan nutrisi untuk melawan infeksi. ASI itu sungguh-sungguh makanan segalanya dan ada semua di dalamnya.”
“Jadi wow, benar-benar kue yang enak dan bergizi,” ujar Ebery.
Meskipun O’Brien tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk memproduksi ASI, tetapi air susunya masih bisa keluar hingga sekian lama, kata Ebery.
“Orang-orang di kamp konsentrasi dan para wanita yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan, mereka masih bisa memproduksi ASI meskipun asupan gizinya sangat, sangat kurang,” O’Brien menjelaskan.
“Jadi ASI Anda masih dapat terus keluar, tidak seorang pun tahu sampai kapan,” imbuhnya.
Dengan meminum ASI-nya sendiri, O’Brien justru secara langsung sudah mencegah terjadinya mastitis (radang kelenjar payudara), memberikan kepada tubuhnya sendiri cairan dan nutrisi yang diperlukan, serta menjaga kelancaran suplai ASI untuk bayinya, kata Ebery.*