Hidayatullah.com- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Muhammad Cholil Nafis, Ph.D menyampaikan bahwa belum lama ini, dirinya menerima tamu Syeikh Ali Jaber di Kantor MUI Pusat untuk berbicara berkenaan dengan beberapa polemik di sosial media.
“Syeikh Ali menyatakan beberapa hal kepada MUI di antaranya meminta arahan dan bimbingan kepada MUI berkenaan dengan aktifitas dakwahnya di Indonesia. Jika ada kesalahan Syeikh Ali siap memperbaiki,” kata Cholil dalam rilisnya yang diterima hidayatullah.com, Selasa (29/09/2015).
Lebih lanjut, kata Cholil, Syaikh Ali juga menyampaikan permohonan maaf kepada MUI dan masyarakat Indonesia jika selama berdakwah melalui ceramah dan sejenisnya, ada kata-katanya yang meresahkan, dikarenakan tak begitu fasih berbahasa Indonesia sehingga ucapannya mungkin bisa disalahpahami.
“Tidak ada niatan berkenaan dengan ucapannya untuk mendiskreditkan masyarakat Muslim Indonesia. hal itu semata-mata menirukan apa yang pernah didengarnya,” tegas Cholil.
Selain itu, Cholil mengatakan, jika Syaikh Ali juga menyinggung mengenai tawassul dan Qurban, di mana Syeikh Ali tidak berniat untuk masuk masalah khilafiyah sehingga jikapun ada ucapan yang berbeda pendapat, Syeikh Ali meminta untuk diluruskan oleh MUI dan para asatidz.
“Syaikh Ali juga siap melakukan kerjasama dengan siapapun khsususnya para asatidz demi persatuan umat Islam dan menyebar dakwah yang damai,” imbuh Cholil.
Cholil menuturkan jika MUI menyambut baik dan menghargai ketulusan Syaikh Ali Jabir yang dengan tawadhu’ meminta bimbingan kepada MUI dan memohon maaf kepada masyarakat. Akhlak Syaikh Ali, menurutnya, harus menjadi teladan bagi umat.
Cholil berharap mudah-mudahan antar Da’i dapat saling mengingatkan dengan cara yang baik dan sopan sehingga tidak membingungkan umat. Dan juga tidak menjadi polemik antara satu dengan yang lainnya.
“Inilah poin-poin silaturrahim Syeikh Ali Jabir dengan Pengurus Komisi Dakwah yang baru saja dikukuhkan,” pungkas Cholil.*