Hidayatullah.com — Komisiner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Saharuddn Daming, menilai aksi Menteri BUMN Dahlan Iskan yang membuka paksa gerbang tol Senayan belum lama ini karena kesal melihat antrian panjang merupakan hal yang wajar.
Apalagi ini, lanjut Daming, adalah merupakan penyakit kronis BUMN dan penyelenggara layanan publik pada umumnya di Indonesia.
Daming bahkan menyebutkan sudah tidak terhitung jumlahnya Komnas HAM telah memberi peringatan kepada Direksi PT Jasa Marga atas buruknya layanan kepada masyarakat, mengingat layanan tol merupakan bagian dari pemenuhan HAM, namun tak pernah digubris.
“Malah mereka justru lebih sibuk menghitung rugi laba atau merumsukan strategi memperbesar keuntungan daripada peningkatan mutu layanan,” kata Daming kepada Hidayatullah.com, Rabu (21/03/2012).
PT Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol, ungkap Daming, hanya kaya dengan janji-janji untuk berbenah sambil memanfaatkan penindakan tegas kepada petugas yang bersalah karena terkena sidak sang menteri.
“Tetapi sebenarnya mereka (PT Jasa Marga, red) miskin itikad baik dan profesionalisme untuk mengabdikan diri secara tulus kepada publik,” ucap Daming menyayangkan.
Seperti diketahui, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Selasa pagi mengamuk di gerbang tol Senayan Jakarta. Dahlan Iskan kesal melihat antrean panjang kendaraan di gerbang tol, lantaran tidak semua loket dibuka.
Dengan emosi, Dahlan Iskan membuka pintu penghalang dan meminta kendaraan yang terjebak antrean untuk masuk secara gratis.