Hidayatullah.com- Dakwah merupakan amanah stategis yang diemban oleh para dai dan daiyah. Sehingga, amanah ini harus dijalankan dengan penuh kesolidan oleh para juru dakwah. Demikian salah satu intisari pesan Ketua Umum Dewan Pengurus Hidayatullah Nashirul Haq saat mentup Rapat Kerja Nasional Hidayatullah 2020.
“Hendaknya kita semua, mengemban amanah kepengurusan ini dengan membangun soliditas yang kuat, team work yang solid, dan mengedepankan musyawarah,” pesannya pada acara yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Selasa-Kamis (29-31/12/2020).
Nashirul juga mengingatkan para juru dakwah bahwa sejatinya amanah tersebut dipertanggungjawabkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. “Jadi yang pertama menilai adalah Allah. Kemudian dinilai oleh Rasulullah dan pemimpin di atas kita, juga oleh seluruh kaum Muslimin. Pada ujungnya akan dinilai oleh jamaah dan anggota kita,” ujarnya.
Baca: Satgas Covid: Tetap Produktif dengan Iman, Aman, dan Imun
Pada Rakernas Hidayatullah 2020, diterapkan standar protokol kesehatan yang cukup ketat dengan mensyaratkan pemberlakuan jaga jarak, penggunaan masker, rapid tes antigen kepada semua peserta dari berbagai daerah se-Indonesia.
Terkait pandemi yang belum berakhir hingga saat ini, Nashirul mengimbau kepada umat khususnya jamaaahnya agar senantiasa menjaga iman dan imun. Di antara tujuannya, supaya dakwah dan tarbiyah sebagai gerakan utama ormas tersebut bisa terus dikuatkan.
Alumnus Universitas Islam Madinah yang juga peraih gelar doktor dari dari International Islamic University Malaysia (IIUM) ini pun mendorong para kader dan pengurus Hidayatullah agar benar-benar disiplin menghadapi wabah global ini.
“Kita harus tetap menjaga dan meningkatkan iman dan imun secara seimbang. Karena kesehatan jiwa dan fisik merupakan hal yang tak terpisahkan, kala mengemban amanah sebagai Abdullah dan Khalifatullah,” ujarnya berpesan.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pesannya, menukil sebuah pepatah. Sebab, kalau seseorang terpapar Covid-19, maka prosesnya lebih berat. “Syukur kalau tidak ada penyakit bawaan. Oleh karena itu kehati-hatian harus mutlak diupayakan dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini,” ajaknya.
Baca: Ekonomi Keummatan Harus Benar-benar Digerakkan untuk Menopang Dakwah
Terkait amanah di organisasi, Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun menjelaskan ihwal DPP Hidayatullah dalam menjalankannya.
Menurutnya, di DPP, kekuatan itu ada dalam musyawarah. “Semua dimusyawarahkan di Pengurus Harian,” ujarnya. Bahkan pada urusan yang strategis pihaknya konsultasikan dengan Dewan Mudzakarah. Lebih strategis lagi pihaknya konsultasikan dengan Dewan Pertimbangan, lalu kemudian kepada Pemimpin Umum Ustadz Abdurrahman Muhammad. “Kekuatan musyawarah ini menjadi bekal kita,” ujar Nashirul.* (Ainuddin)