Hidayatullah.com – Keprihatinan terhadap maraknya radikalisme dan terorisme yang terjadi di dunia internasional yang disematkan kepada umat Islam, menjadi perhatian khusus pada pembahasan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) ke IV yang sedang berlangsung di UIN Malik Ibrahim, Malang, Selasa, (24/11/2015).
Salah satu pembicara pada diskusi panel ICIS, Prof Dr. Muhammad Taufiq Ramadhan Al-Buthi dari Universitas Damaskus Suriah menyatakan, isu terorisme saat ini menjadi salah satu penyebab terjadinya perpecahan antar kelompok Islam maupun negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Menurutnya, ada beberapa sebab terjadinya perpecahan tersebut. Antara lain karena lemahnya pemahaman umat terhadap nilai-nilai universal risalah Islam, dan kurangnya pengetahuan umat Islam terkait hubungan antar budaya.
Dalam hal perbedaan, kata Dr. Taufiq, merupakan sesuatu yang niscaya, sehingga memperdebatkan apalagi menjadikan perbedaan itu sebagai landasan legitimasi untuk membunuh dan menyerang merupakan perbuatan yang tidak Islami.
“Untuk itu, radikalisme dan ekstrimisme harus ditekan seminimalisir mungkin,” ungkap putra dari Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi yang meninggal karena bom di Suriah.
Yang tidak kalah penting dalam masalah ini menurut Muhammad Taufiq Ramadhan al Buthi, adanya tangan-tangan kotor yang ikut menciptakan kondisi perpecahan di tubuh umat Islam untuk mencari keuntungan.
“Serta adanya ‘tangan-tangan kotor’ yang menciptakan kondisi perpecahan dan segaja mengadu domba antar umat Islam demi tujuan-tujuan dan keuntungan duniawi,” ujar Dr. Taufiq Buthi.
Dr. Taufiq juga menghimbau kepada para ulama dan penguasa untuk menyiarkan Islam yang damai dan rahmat.
“Para ulama dan penguasa harus direkomendasikan untuk selalu menyebarkan dan mempromosikan Islam yang ramah,” pungkasnya.*