Hidayatullah.com– Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (Wapres JK) menegaskan bahwa kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI) pada masa lalu sangat keterlaluan.
Demikian disampaikannya saat menerima rombongan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (16/05/2016).
Pada kesempatan itu, Wapres JK mencontohkan kebiadaban PKI. Kata dia, tidak pernah terjadi lima orang jenderal meninggal dunia dalam semalam, kecuali pada tragedi pembunuhan yang dilakukan PKI.
“Beliau (JK) katakan, ajaran komunisme sudah tidak laku di dunia, termasuk di Rusia dan China,” ungkap Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq kepada hidayatullah.com.
Wapres juga sempat menyinggung terkait tuntutan pendukung PKI yang meminta agar pemerintah Indonesia meminta maaf kepada mereka.
“PKI yang mulai membunuh (para jenderal) kemudian gerakannya ditumpas (oleh negara),” ujar JK seperti dituturkan Nashirul Haq.
Untuk menangkal berkembangnya ajaran komunisme, JK mengatakan, rakyat harus disejahterakan dan dimakmurkan. Sehingga tidak ada celah bagi gerakan komunis untuk memanfaatkan kesenjangan sosial.
“Pak Wapres juga menyampaikan, secara ekonomi umat Islam tertinggal Jauh. Terorisme dan komunisme masuk karena adanya kemiskinan dan kesenjangan sosial,” ujarnya.
Ia mengatakan, kepada JK, pihaknya menyampaikan keprihatinan umat Islam dan masyarakat Indonesia atas indikasi kebangkitan komunisme di Nusantara belakangan ini. Hal itu terlihat dengan keberanian “generasi PKI” menampakkan diri.
“Pemerintah, TNI, dan seluruh komponen bangsa harus bersatu dalam mencegah dan menumpas gerakan PKI yang sangat berbahaya,” tegas Nashirul Haq.
Rombongan tersebut diterima JK pada Senin pagi, ditemani sejumlah petinggi ormas itu. Di antaranya anggota Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum Hamim Thohari, Ketua Dewan Mudzakarah Abu A’la Abdullah, Sekjen Candra Kurnianto, Ketua Bidang Perekonomian Asih Subagyo, dan Biro Umum Musafir.*