Hidayatullah.com—Tokoh Muhammadiyah dan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Fahmi Salim turut menanggapi video viral belakangan ini terkait penendangan sesajen di Gunung Semeru yang kemudian banyak dikecam.
Fahmi Salim membandingkan fenomena tersebut dengan fenomena lain, yakni melempar hadiah dari mobil untuk warga.
“Coba lihat fenomena ini: 1) Lempar sesajen dari tepi jurang itu dilarang/dikecam 2) Lempar hadiah dari mobil itu diperbolehkan #ambigu #kearifanlokal,” cuit Fahmi melalui akun Twitternya pada Senin, (10/1/2021).
Fahmi juga menyebut bahwa orang-orang yang terlalu membela sesajen ini perlu mengikuti apa yang disebutnya “Tes Wawasan Ketauhidan”. “Bila Allah nggak perlu dibela, kok sesajen buat mahluk malah dibela? Perlu juga TWK ‘Tes Wawasan Ketauhidan’,” ungkapnya.
Fahmi juga mengkritik narasi damai dan moderat yang menurutnya dipraktekkan dengan salah.
“Redaksi kapital “MAWADDATA BAYNIKUM” dulu hingga sekarang masih dipraktekkan, kita disuruh berdamai dan mendiamkan kemungkaran yg bernama SYIRIK sbgm yg dahulu dilawan oleh Nabi Ibrahim, hanya untuk menciptakan harmoni dan kedamaian palsu,” tegasnya.
Dia pun mengutip perkataan Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an mengenai berhala yang menjadi fitnah di dunia.
“Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk MENCIPTAKAN PERASAAN KASIH SAYANG di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; (QS.29:25).”
Fahmi pun menegaskan bahwa tugas umat Islam adalah melanjutkan misi ketauhidan Nabi Ibrahim.
“PESAN SURAT AL-ANKABUT 25 SANGAT JELAS BUAT UMAT NABI MUHAMMAD PELANJUT MISI DAKWAH TAUHID NABI IBRAHIM. KRITIK PALING MENOHOK ‘MAWADDATA BAYNIKUM’ untuk menyatakan kemungkaran pluralisme atas nama harmoni dan kedamaian publik. Sekian, Wallahu a’lam,” pungkasnya.
Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang.#erupsisemeru pic.twitter.com/X6MxIso4dK
— Sam Setiawan (@Setiawan3833) January 8, 2022
Sebelumnya, sebuah video menunjukkan seorang pria yang menendang dan menghancurkan sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru belakangan menjadi viral dan heboh di media sosial. Banyak pihak yang mengecam aksi pria tersebut yang dianggap tidak menghormati tradisi dan keyakinan setempat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada video berdurasi 30 detik tersebut, tampak seorang pria dengan penutup kepala dan rompi menghampiri sesajen yang terletak di atas tanah. Pria tersebut kemudian menendang sesajen yang berisikan buah-buahan dan nasi sambil meneriakkan kalimat ‘Allahu Akbar’.
Pria tersebut juga menyebut bahwa sesajen itu lah yang selalu mengundang murka dan azab.
“Ini yang membuat membuat murka Allah,” kata dia dalam video yang dilihat Hidayatullah.com Senin, (9/1/2022).
“Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” tambahnya.*