Hidayatullah.com– Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah melanggar setidaknya 3 sila dalam Pancasila. Demikian menurut Gerakan Indonesia Beradab (GIB) menyikapi kasus ucapan Ahok yang menyebut “jangan percaya dibohongi pakai Surat Al-Maidah ayat 51”.
“Pernyataan (Ahok) tersebut telah melanggar minimal 3 sila dari Pancasila. Yaitu, Ketuhanan Yang Maha Esa, karena melecehkan kitab suci agama Islam; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, karena ucapan itu tidak pantas diucapkan; dan Persatuan Indonesia karena ucapan itu akan memicu perpecahan dalam masyarakat Indonesia,” ujar Ketua Presidium GIB Bagus Riyono dalam pernyataannya kepada hidayatullah.com di Jakarta, Jumat (07/10/2016).
Oleh karena itu, GIB menyampaikan sangat berkeberatan, menolak, dan menyayangkan pernyataan Ahok tersebut.
GIB pun menuntut Ahok untuk mencabut dan meminta maaf atas pernyataannya.
“Meminta saudara Basuki Tjahaja Purnama untuk menghentikan ucapan, sikap, kebijakan dan/atau tindakan, baik disadari atau tidak disadari, yang telah dan dapat mengeskalasi perpecahan di antara anak bangsa, atau akibat-akibat buruk lainnya,” ujarnya.
GIB pun meminta Ahok untuk berkomitmen dengan adab-adab, logika, dan kepatutan dalam berucap, bersikap, berkeputusan, dan bertindak, sebagai bangsa Indonesia dan sebagai manusia. Baik dalam kapasitas pribadi, maupun dan terutama sebagai pejabat publik.
Jika atas alasan karakter kepribadian, kebiasaan, dan keyakinannya, lanjut GIB, Ahok tak mampu melakukan 3 tuntutan dan permintaan itu, “Maka kami menyarankan agar saudara Basuki Tjahaja Purnama melepaskan jabatan publiknya, demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik,” ujarnya.
Pernyataan Ahok Menyesatkan
GIB menjelaskan, dalam keyakinan seorang Muslim adalah mustahil hati kecil dan nurani dapat dibohongi. Sehingga, pernyataan Ahok tersebut adalah salah secara logika dan menyesatkan secara agama.
Pernyataan Ahok itu, jelasnya, secara konotatif berpotensi menggeneralisir bahwa mereka yang tak memilih non-Muslim sebagai pemimpin berdasarkan al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 51 adalah terbohongi. Baik oleh ayat Al-Qur’an, oleh ulama yang menafsirkannya, atau oleh orang yang menyampaikannya.
Pada acara di Kepulauan Seribu itu, diketahui, Ahok juga mengatakan, “Jadi kalau bapak ibu perasaan ‘nggak bisa pilih (Ahok) nih karena saya takut masuk neraka’, dibodohin gitu ya, nggak apa-apa. Karena ini, kan, panggilan pribadi bapak ibu.”
Bagi GIB, “Bahwa ketakutan akan masuk neraka karena sebuah keputusan politik adalah bentuk pembodohan, merupakan sebuah kesimpulan yang sangat gegabah dan penghinaan yang sangat serius terhadap keyakinan dan keputusan pribadi maupun umat beragama, khususnya Muslim.”
GIB menegaskan, pernyataan-pernyataan Ahok yang disampaikan dalam forum publik terbuka serta disaksikan oleh kalangan dengan berbagai pemahaman, interpretasi dan keyakinan itu, dapat menimbulkan kebingungan, kegelisahan, kemarahan, dan penyesatan.
“Bahwa pernyataan-pernyataan tersebut dapat menyebabkan dan memicu perpecahan bermuatan SARA bagi keutuhan bangsa indonesia. Baik internal umat seagama, antar umat beragama dan antar golongan.
(Yang mana perpecahan itu) sebagai sebuah kerugian sangat besar yang tak ternilai, serta tak sebanding dengan sehebat apapun sebuah prestasi pembangunan,” imbuh GIB.*