Hidayatullah.com– Sejumlah eleman ormas ibu-ibu yang tergabung dalam Gerakan Emak Anti Persekusi mendatangi Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/08/2018).
Mereka mendampingi pegiat #2019GantiPresiden, Neno Warisman, mengadu ke Gedung DPR terkait kasus persekusi terhadap dirinya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, akhir pekan kemarin.
Baca: Persekusi #2019GantiPresiden, DPR akan Panggil Kapolri-Kepala BIN
Koordinator gerakan Ibu Nungky menyatakan, kaum ibu merasa resah dengan kejadian persekusi dari kelompok anarkis kepada perseorangan atau kelompok masyarakat yang menyuarakan aspirasi politiknya terkait Pilpres 2019.
“Yang sangat disayangkan adalah kinerja aparat kepolisian yang membiarkan aksi persekusi tersebut. Seharusnya mereka menjamin keamanan dan keberlangsungan demokrasi dan hak kasasi manusia,” ujarnya kepada hidayatullah.com.
Baca: Usai Dipersekusi, Neno Warisman-Ahmad Dhani Diundang DPR
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan Neno Warisman dan Presidium Relawan Ganti Presiden (RGP) adalah sah sesuai konstitusi, dan tidak melanggar satupun perundang-undangan.
“Kami ikut hadir mendampingi Ibu Neno di Gedung DPR, menyatakan sikap atas tindakan persekusi yang dilakukan terhadap perempuan. Kami menuntut agar DPR melakukan pemanggilan kepada Kapolri,” ujar Nungky.
Baca: Aburizal Bakrie Tolak Keras Cara Premanisme Terhadap #2019GantiPresiden
Sementara itu, tampak hadir di ruang Nusantara 3 Gedung DPR adalah Neno Warisman, Ahmad Dhani, Mustofa Nahrawardaya, Syamsul Balda, dan beberapa eleman pengacara Eggi Sudjana dan Wasekjen RGP Mursal Fadhilal.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon yang didampingi Romo Syafii, Fahri Hamzah, Hanafi Rais, dan sejumlah anggota DPR RI lain mendengarkan paparan Neno Warisman, Ahmad Dhani, Mahendradatta, Abu Jibril Fuad, dan Sekjen Ari Saptono.
Baca: Meski Gandeng Kiai, Ustadzah dan Emak-emak Pilih Sandiaga Uno
Tim Media Relawan #2019GantiPresiden dalam rilisnya menyatakan, drama persekusi yang sempurna di Pekanbaru dan Surabaya, Sabtu-Ahad (25-26/08/2018) lalu adalah yang terburuk, karena ada ancaman, tekanan, perebutan paksa kaos #2019GantiPresiden.
Drama persekusi yang melibatkan ribuan aparat keamanan dan intelijen justru menjadi momok demokrasi di Indonesia, pasalnya warga yang demo hanya sejumlah 30 orang namun tak mampu membubarkan pendemo anti #demokrasimoral.*/ Anis
Baca: Emak-emak dan Ustadzah Deklarasikan Dukung Prabowo-Sandi