Hidayatullah.com– Dahnil A Simanjuntak mengkritisi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (05/11/2016) dinihari, terkait sedikit kericuhan setelah Aksi Damai 411, Jumat (04/11/2016) malam.
“Pak @jokowi tangkap saja aktor politik yang sengaja bikin rusuh demo itu, kan, data sudah lengkap. Jangan buat semakin ruwet dengan tuduhan baru,” ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu, Sabtu, melalui akun media sosialnya di Twitter seraya menandai akun Jokowi.
Semalam, dalam pernyataannya di Istana Negara, Jakarta, Presiden menuding ada aktor politik di balik sedikit kejadian itu. Aksi itu sebenarnya berlangsung damai dan tertib sejak siang sampai sekitar isya.
Dahnil juga menyinggung Presiden yang pada kesempatan itu tidak mengungkap siapa “aktor politik” yang dimaksud.
“Harusnya sebut saja dan tangkap (aktor itu). Berani ngomong begitu berarti (Presiden) punya data lengkap,” ujar Dahnil.
Terkait sedikit kericuhan itu, Dahnil mengatakan, pasti ada yang menunggangi atau sengaja menciptakan kerusuhan, untuk merusak citra awal yang sukses bergembira menyampaikan protes.
“Saya tidak pernah melihat demonstrasi sangat besar dalam sejarah Indonesia segembira itu, sampai ada yang merusak dengan provokasi yang tidak kita ketahui,” ujar Dahnil yang aktif melalui akun @Dahnilanzar.
Tudingan Presiden
Pernyataan Presiden terkait Aksi Damai 411 itu disampaikan setelah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah anggota Kabinet Kerja, Jumat, sekitar pukul 23.20 WIB membahas soal situasi pasca aksi itu.
Berikut di antara penyampaian Presiden:
“Sebagai negara demokrasi, kita menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa yang dilakukan pada hari ini dengan cara-cara yang tertib dan damai.
Terima kasih kami sampaikan kepada para ulama, para kiai, para habaib, para ustadz, yang telah memimpin umatnya, yang menyejukkan, sehingga sampai maghrib tadi (kemarin. Red) berjalan dengan tertib dan damai.
Tetapi, kita menyesalkan kejadian ba’da isya, yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.”
Didatangi Ratusan Ribu Peserta Aksi Bela Al-Quran, Jokowi Resmikan Acara Lain
Jokowi mengatakan “kita menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa”. Namun, delegasi para pengunjuk rasa yang datang ke Istana Negara tidak diterima oleh Jokowi, Jumat sore.
Delegasi dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI yang mengkoordinasi aksi itu diterima Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Aksi Bela Islam kemarin merupakan bentuk aspirasi publik Indonesia atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Aksi demo yang populer dengan istilah 411 (Aksi 4 Nopember) itu diperkirakan diikuti sejuta umat Islam dari hampir semua provinsi di Indonesia.*