Hidayatullah.com–Umur dan jenis kelamin tidaklah menjadi soal apalagi penghalang dalam membela agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Itulah yang tergambar dari semangat Ana Nuryana (72 tahun) yang datang ke Masjid Istiqlal karena tak terima mendengar berita Al-Quran dilecehkan.
Guratan wajah dan kulit keriput yang sudah menampakkan umur yang sudah tidak muda sangat berbanding terbalik dengan semangatnya dalam turut Aksi Bela Islam atau Aksi Bela Al-Quran pada hari ini, Jumat, 4 Nopember 2016, membela kalam Allah subhanahu wa ta’ala.
“Saya datang kesini dengan susah payah bersama rombongan hanya menginginkan agar penista Al Qur’an di hukum berat, ” tuturnya Ketika ditanya perihal kedatangannya ke Masjid Istiqlal.
Nenek ini rela datang bersama rombongan jamaah taklim dari Cianjur, Jawa Barat dengan satu tujuan yang sama, agar penista agama dihukum tegas oleh pemerintah.
Senada dengan itu, Ibu Yuyuk (54 tahun), yang juga turut aksi bersama Ibu Ana, mempunyai keprihatinan tentang masa depan generasi mendatang. Ia sangat khawatir tentang masa depan generasi Islam jika di negeri ini pelecehan agama dibiarkan.
“Bagaimana nasib pemuda-pemudi Muslim mendatang, apabila kondisi ini terus berlangsung?.”
“Bahkan bisa dipastikan remaja kita akan rusak, apabila Al-Quran sudah dilecehkan dan tidak ada tindakan,” ujarnya.
Anak cucu kita, sambungnya, akan menjadi generasi bangsa yang rapuh, tutupnya dengan wajah sedih.*/Syamsul Alam